Mandiri Investasi Luncurkan Reksadana Pasar Uang dengan Likuiditas Lebih Tinggi

Rabu, 22 Mei 2019 – 23:40 WIB
PT Mandiri Manajemen Investasi dan Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) luncurkan produk reksadana pasar uang dengan likuiditas lebih tinggi. Foto: istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Mandiri Manajemen Investasi dan Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) sebagai bank kustodian meluncurkan produk reksadana pasar uang dengan likuiditas lebih tinggi, yakni Mandiri Investa Pasar Uang 2 (MIPU2).

MIPU2 yang memiliki fitur pencairan (redemption) instan pada hari yang sama dengan traksaksi T+0 yang dinilai dapat menjadi nilai tambah bagi para pengguna jasa layanan keuangan berbasis teknologi ini.

BACA JUGA: Kemenhub Luncurkan Bus Trans-Jawa Pada 27 Mei

Reksadana Mandiri Investa Pasar Uang 2 (“MIPU2”) berbeda dengan Reksa Dana pasar uang konvensional di pasar, karena menawarkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi, yaitu pencairan dana di hari yang sama dengan saat order transaksi dilakukan, atau disebut dengan T+0.

Baca: Respons Otto Hasibuan Soal Namanya Disebut Jadi Pengacara Prabowo-Sandi Terkait Sengketa Pilpres

BACA JUGA: Libur IdulFitri, BTN Siapkan Uang Tunai Rp14,58 Triliun

Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan industri financial technology (fintech) seperti dompet digital (e-wallet) dan juga industri peer-to-peer lending (P2P) terus memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat.

Melihat kebutuhan dan tren pertumbuhan ini, maka Mandiri Investasi dan Standard Chartered Bank Indonesia meluncurkan produk reksadana pasar uang terbaru ini.

BACA JUGA: Mentan-Gubernur Jatim Gelar Sidak, Semua Harga Pangan Stabil

Menurut Alvin, produk ini sangat inovatif dikarenakan likuiditasnya yang sangat tinggi dengan waktu transaksi T+0 dan investasinya sangat terjangkau dan mudah dilakukan.

“Produk reksadana T+0 ini baru pertama kalinya diluncurkan di pasar modal Indonesia,” ujar Alvin.

Fitur T+0 ini dapat dilakukan melalui strategi pengelolaan MIPU2 yang berinvestasi pada instrumen pasar uang yang sangat likuid, sehingga dana dari pencairan unit penyertaan bukan dari fasilitas atau penalangan.

Tetapi dana hasil order transaksi penjualan unit (redemption) investor yang akan dikreditkan oleh bank kustodian ke rekening bank nasabah di hari yang sama.

Pembelian MIPU2 juga cukup terjangkau karena bisa dimulai dari hanya Rp 10.000 sehingga bisa dijangkau bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan tingkat risiko rendah.

Sebagai pembanding, saat ini dana dari hasil pencairan unit reksa dana pada umumnya baru dapat diterima oleh investor pada t+1 sampai t+3, atau satu sampai tiga hari setelah pencairan dilakukan. Dengan demikian fitur pencairan t+0 yang ditawarkan MIPU2 merupakan aspek yang sangat menarik bagi calon investor.

Untuk mendukung hal ini, Mandiri Investasi bekerja sama dengan Standard Chartered Bank sebagai bank kustodian. “Sebagai bank internasional dengan pengalaman lebih dari 155 tahun di Indonesia dan salah satu yang pertama mendapatkan lisensi bisnis kustodian dari OJK, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dengan terobosan produk dan layanan yang menjawab kebutuhan dan dinamika masyarakat,“ jelas Rino Donosepoetro, CEO Standard Chartered Bank Indonesia.

“Kami senang sekali dapat menjadi mitra strategis Mandiri Investasi dalam meluncurkan reksa dana pertama di Indonesia dengan fitur T+0. Kemitraan ini merupakan bukti nyata peran kami dalam turut dalam turut mengembangkan investasi di industri pasar modal Indonesia, khususnya untuk pasar ritel. Ini juga sejalan dengan salah satu visi kami yaitu untuk menjadi bank kustodian nomor 1 di Indonesia.”

Saat ini, produk MIPU2 hadir di online platform milik Mandiri Investasi yaitu MOINVES dan akan juga segera diluncurkan di beberapa partner Agen Penjual Reksa Dana (APERD) terpilih. Tidak berhenti sampai disitu, dalam waktu dekat Mandiri Investasi akan bekerjasama dengan beberapa platform online ternama di Indonesia untuk menyasar digital wallet guna mengoptimalkan dana-dana idle para pengguna melalui produk MIPU2 ini

Produk investasi ini sangat aman karena dikelola oleh Mandiri Investasi dan diawasi oleh OJK. Mandiri Investasi memiliki visi menjadi manajer investasi terdepan dan terinovatif di Indonesia saat ini memiliki total dana kelolaan sejumlah Rp 55,3 Triliun.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merayakan Bitcoin Pizza Day, Upbit Indonesia Bagi-Bagi 1000 Pizza


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler