Mandiri Kucurkan Kredit UKM Rp 30 T

Jumat, 02 Maret 2012 – 02:47 WIB

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar Rp 30 triliun sepanjang 2011 atau meningkat sekitar 33 persen jika dibandingkan dengan kucuran kredit pada 2010 sebesar Rp 22,7 triliun. Direktur Commercial & Business Banking BMRI Sunarso  mengemukakan, kredit tersebut mayoritas disalurkan kepada sektor perdagangan sekitar  57,75 persen dan pertanian sebesar 13,48 persen. "Tercatat hampir 10 ribu debitur baru berhasil diakuisisi oleh unit Business Banking selama 2011," katanya saat acara penandatanganan perjanjian kredit di Plaza Mandiri ,Jakarta, Kamis (1/3).

Kualitas portofolio kredit Business Banking perseroan juga mengalami perbaikan yang terlihat dari penurunan Non Performing Loan (NPL) menjadi 2,46 persen pada akhir 2011. "Pada 2010 tercatat NPL sebesar 2,54 persen dan kami berharap pada akhir 2014 diharapkan portofolio kredit business banking kami sebesar Rp 73 triliun" ujarnya.

Ia mengatakan, Bank Mandiri sudah menyalurkan setidaknya Rp 39 miliar untuk kredit kelapa sawit. Kredit tersebut diberikan mulai untuk petani, perkebunan inti,  perkebunan Crude Palm Oil (CPO) samapi ke pengolahannya.

Sebagaimana diketahui, kemarin bank pelat merah itu menyalurkan Rp189 miliar kepada koperasi binaan PT Sinarmas yang digunakan untuk pembiayaan perkebunan kelapa sawit.  "Rp189 miliar itu untuk kredit pengembangan energi nabati dan revitalisasi pangan (KPEN-RP)," tandasnya.

Kredit tersebut diberikan kepada 1.700 petani yang tergabung dalam Kopsa Mitra Puyung Gana, Kopsa Mitra Bintang Moga, Kopsa Mitra Cipta Sejahtera,  dan Kopsa Reantakam. Penyaluran ini akan digunakan untuk pembiayaan kebun kelapa sawit seluas 3.442 hektare (ha).

VP Business Banking Bank Mandiri Riduan memaparkan, pemberian kredit tersebut rinciannya adalah Kopsa Mitra Puyung Gana sebanyak Rp 56,81 miliar untuk kebun seluas 1.242 ha, Kopsa Mitra Bintang Moga sebesar Rp 59,49 miliar untuk kebun seluas 1.062 ha, Kopsa Mitra Cipta Sejahtera sebesar Rp 51,88 miliar untuk kebun seluas 936 ha, dan Kopsa Reantakam sebesar Rp 21,08 miliar untuk kebun seluas 400 ha.  "Jadi kredit tersebut rata-rata diberikan untuk setiap dua ha per petani. Setiap petani mendapat fasilitas kredit sebesar Rp 90 juta," kata Riduan.

Sementara itu besaran bunga yang diberikan adalah plus lima persen di atas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun bunga yang ditanggung petani sebesar tujuh persen. Hitungannya adalah bunga yang dikenakan atas bank adalah LPS ditambah rate lima persen. "Yang ditanggung petani tujuh persen. Sisanya subsidi dari pemrintah. Waktunya adalah selama masa pembangunan yaitu 48 bulan," jelas Sunarto. (ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ini 250 Ribu Rumah Bakal Dibedah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler