Mandiri Siapkan 20 Ribu E-Toll Pass

Senin, 09 April 2012 – 01:09 WIB

JAKARTA - Desakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk menggenjot penjualan e-toll pass, langsung direspons Bank Mandiri. Managing Director Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini Mandiri tengah menyupayakan distribusi 20 ribu perangkat e-toll pass yang tertahan di bea dan cukai.

"Kami targetkan urusan di bea cukai bisa segera selesei, sehingga April ini kami bisa melakukan launching program e-toll pass," ujarnya kepada Jawa Pos, akhir pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, pekan lalu Dahlan Iskan mengatakan jika penjualan e-toll pass masih tersendat karena 20 ribu perangkat e-toll pass milik Bank Mandiri masih tertahan di bea cukai. E-toll pass merupakan perangkat alat pembayaran jalan tol secara elektronik yang nantinya akan dipasang di dashboard mobil.

Dengan alat tersebut, maka mobil yang mendekati gerbang tol akan teridentifikasi oleh scanner yang ada di gardu dan secara otomatis gardu tol akan terbuka tanpa mobil harus berhenti. Sehingga, antrean panjang yang selama ini sering terlihat di gerbang tol bisa dikurangi.

Berdasarkan kiriman video yang diterima Jawa Pos, Budi menunjukkan proses uji coba e-toll pass di gardu tol Cililitan, Jakarta, berlangsung sukses. Dalam video tersebut, sebuah mobil van yang sudah ditempeli e-toll pass di dashboard-nya, hanya cukup sedikit memperlambat lajunya dan secara otomatis toll gate akan terbuka.

Lalu, kenapa tertahan di bea dan cukai? Menurut Budi, e-toll pass merupakan perangkat yang menggunakan sistem infra merah atau semacam radio frequency identification (RFId). Karena itu, dalam proses impornya harus mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). "Izin dari Kemenkominfo ini yang masih dalam proses, sehingga barangnya tertahan di bea cukai," katanya.

Budi menyebut, belum keluarnya izin dari Kemenkominfo karena mereka ingin menguji dulu tingkat radiasi e-toll pass. Padahal, kata Budi, sebenarnya sistem yang digunakan e-toll pass sama dengan sistem remote control yang untuk televisi atau peralatan elektronik lainnya. "Ya sudah, kami ikuti aturannya," ucapnya.

Menurut Budi, selain 20 ribu e-toll pass, peralatan lain yang masih tertahan di bea cukai adalah 80 unit scanner atau alat pembaca e-toll pass yang nantinya akan dipasang di gardu tol-tol sibuk di kawasan Jabodetabek. "Kami terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo agar prosesnya dipercepat karena ini kan ada unsur publci service-nya," ujarnya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Matahari Bagikan Dividen Rp 6 per Lembar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler