JAKARTA - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan membagikan dividen senilai total Rp 32,267 miliar. Salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia itu juga menyimpan Rp 70,77 miliar sebagai laba ditahan dari total laba bersih Rp 105,03 miliar pada 2011.
Corporate Secretary MPPA, Danny Kojongian, mengatakan laba bersih senilai Rp 32,2 miliar itu sekitar 30,7 persen dari entitas induk perseroan yang tercatat mencapai Rp 105,03 miliar. "Itu dihitung dari entitas karena sesuai PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang baru ada sedikit perubahan. Kalau di dalam laporan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) laba bersih kami mencapai sekitar Rp120 miliar," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (5/4).
Danny menjelaskan bahwa total dividen tersebut berarti sekitar Rp 6 per lembar saham. Selain akan membagikan dividen, dari entitas induk perseroan, rencananya sebanyak Rp 2 miliar akan digunakan sebagai dana cadangan sementara sisanya sekitar Rp 70,77 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan.
Hal tersebut sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham dimana pada saat RUPST kuorum mencapai 94,16 persen. Namun kapan dividen akan dibagikan itu akan kami kabarkan lebih lanjut," katanya.
Selain menyetujui adanya pembagian dividen, dalam RUPST juga disepakati adanya pergantian Presiden Komisaris yang baru dijabat oleh"Theo L. Sambuaga menggantikan DR Cheng Cheng Wen. Selain itu juga mengangkat Richard H. Setiadi sebagai Direktur Keuangan menggantikan Hendra Sidin.
MPPA juga menargetkan akan menambah gerai baru sebanyak 17 unit pada tahun ini. Ekspansi gerai sebagaian besar akan dilakukan di luar Jawa. Rinciannya, 12 gerai Hypermart, 1 gerai Foodmart, dan 8 gerai Boston HBC dengan total penambahan luas area 44.700 meter persegi.
Dengan penambahan gerai tersebut, perseroan mentargetkan pertumbuhan penjualan hingga 30 persen tahun 2012 ini atau lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan tahun lalu sebesar 24 persen. "Sales yang terjadi di kita naik 24 persen tahun lalu dan dengan asumsi kenaikan lebih tinggi tahun ini laba bersih mudah-mudahan bisa di atas Rp 200 miliar atau growth laba bersih sebesar 60 persen," jelasnya.
Danny optimis target tersebut bisa tercapai seiring dengan optimisme pertumbuhan perekonomian makro Indonesia di atas 6 persen. "Dan dengan komposisi kalangan kelas menengah mencapai 40 persen, target (pasar) Hypermat dapat tercapai. Kalangan kelas menengah dahulu cuma 25 persen. Kelas ini kan target pasarnya Hypermart," ucapnya.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revitalisasi Fiber Optic, Telkom Siapkan Rp 20 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi