jpnn.com - JAKARTA - PT Semen Indonesia dan JFE Engineering Jepang menandatangani kerjasama pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas buang (waste heat recovery power generation/WHRPG) dengan kapasitas desain 30,6 megawatt di Tuban, Jawa Timur. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Dwi Soetjipto dan Managing Director JFE, Tetsuo Tsuyuguchi di Jakarta, Selasa (15/7).
Menurut Dwi, kerjasama itu merupakan realisasi nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani pada 25 Maret 2013 lalu di JFE Tokyo, Jepang. "Kerjasama ini kelanjutan dari MoU pada bulan Maret lalu. JFE merupakan representasi Kementerian Lingkungan Hidup Pemerintah Jepang untuk program joint crediting mechanism yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon," ujar Dwi.
BACA JUGA: Dirut Semen Indonesia Tunggu Janji Presiden Baru
Biaya investasi pembangunan pembangkit listrik gas buang mencapai Rp 638 miliar, dengan periode konstruksi sekitar 24 bulan dihitung sejak kegiatan engineering sampai selesainya commissioning. Pembangkit itu direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2016.
“Kandungan lokal dari proyek ini mencapai 52 persen. Sisanya merupakan kandungan impor yang dipasok JFE," terang dia.
BACA JUGA: Gandeng JFE, Semen Indonesia Hemat Rp 120 Miliar
Dwi menembahkan, pembangkit gas buan itu akan berkontribusi pada program pengurangan emisi CO2 hingga 122.358 ton per tahun. Ditegaskannya, Jepang mempunyai komitmen yang kuat untuk mendukung proyek ini melalui program JCM.
"Kami mengharapkan akan mendapat dukungan dana dari pemerintah Jepang sebesar 20 persen dari total biaya investasi atas upaya penurunan emisi CO2 ini," harap pria berkacamata ini.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Awas, Ada Kue Lebaran Kedaluwarsa Masih Beredar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inves Rp 50 T, Investor Minta Insentif Bebas Pajak
Redaktur : Tim Redaksi