jpnn.com, JAKARTA - Menanggulangi turbulensi ekonomi dalam negeri yang disebabkan oleh pandemic Covid-19, pemerintah pada 11 Mei 2020 meluncurkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020.
Program ini berfungsi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dengan tujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya.
BACA JUGA: Bea Cukai Manado Dorong Ekspor untuk Pemulihan Ekonomi Nasional
Sebagai langkah strategis guna mendukung program tersebut, Bea Cukai, dalam peranannya sebagai trade facilitator dan industrial assistance, juga telah menyiapkan berbagai program relaksasi dan kemudahan, baik dalam hal prosedural maupun fiskal.
Salah satu tujuannya ialah untuk mendorong kinerja ekspor nasional sebagai cara Bea Cukai dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Terlebih di kuartal III-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik dibandingkan kuartal sebelumnya.
BACA JUGA: Ekonom: Tiongkok Akan Memainkan Peran Penting dalam Pemulihan Ekonomi Dunia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di kuartal III-2020, perekonomian indonesia tumbuh sebesar -3,49% secara tahunan (year on year/yoy), lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar -5,32%. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah (turning point) dari aktivitas-aktivitas ekonomi nasional menunjukkan ke arah zona positif.
Seluruh komponen pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi pengeluaran maupun dari sisi produksi mengalami peningkatan. Perbaikan kinerja perekonomian didorong oleh peran stimulus fiskal atau peran dari instrumen APBN di dalam penanganan pandemi Covid-19 dan program PEN.
BACA JUGA: Syarief Hasan Mengutuk Keras Pelaku Pengeboman di Jeddah
Dari sisi ekspor, pada kuartal III mengalami perbaikan, kinerja ekspor dari -11,68% pada kuartal II membaik jadi -10,82%. Dari sisi impor, masih terlihat adanya penurunan dari -16,98% pada kuartal II, menjadi -21,86%.
Perdagangan internasional memang mengalami tekanan akibat masih lemahnya kondisi perekonomian global, tetapi secara netto perbaikan di sektor ekspor memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Dengan surplus neraca perdagangan pada kuartal III tercatat sebesar USD8,02 miliar.
Memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi tersebut, Bea Cukai kian gencar mendorong potensi ekspor daerah bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan para penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sinergi tersebut menyebabkan Bea Cukai dapat membuka rute ekspor langsung atau direct call export di beberapa daerah, kegiatan ekspor perdana, sosialisasi dan asistensi tata laksana ekspor, serta pelayanan bagi para pelaku usaha dengan beragam fasilitas kepabeanan.
Di Manado, Bea Cukai Manado bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kota Manado, dan eksportir daerah, menginisiasi direct call export hasil perikanan dan kelautan Sulawesi Utara ke Jepang. Sebelumnya, produk tujuan ekspor yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado harus melakukan transit terlebih dahulu ke daerah lain sebelum sampai ke negara tujuan.
Direct call export ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam proses logistik, sehingga dapat menumbuhkan minat investasi, serta peningkatan ekspor untuk memajukan ekonomi Indonesia, khususnya bagian tengah dan timur.
Sinergi tak hanya membuahkan penyederhanaan proses logistik, seperti pada direct call export, tetapi juga dalam merealisasikan ekspor perdana komoditas asli suatu daerah.
Tercatat setidaknya ada empat kegiatan ekspor perdana dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Bea Cukai Denpasar bersama dengan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, pemerintah daerah, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Yayasan Kalimajari menghasilkan realisasi ekspor perdana satu kontainer dua puluh feet atas nama Koperasi Kokoa Kerta Semaya Samaniya tanggal 17 Oktober 2020, sebanyak dua belas ton ke Belanda dengan nilai devisa Rp 660.000.000.
Ekspor ini merupakan hasil dari program Kakao Lestari atas inisitatif dari Koperasi Kerta Semaya Samaniya yang diimplementasikan untuk meningkatkan potensi ekonomi dan melestarikan pertanian kakao serta menjadikan kakao sebagai komoditi unggulan Kabupaten Jembrana, Bali.
Kegiatan serupa juga berjalan di Makassar, Bea Cukai Makassar dan Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana daging kelapa ke India pada bulan September 2020.
Ekspor perdana juga terlahir atas pemanfaatan fasilitas kepabeanan. Atas penggunaan tarif preferensi pada skema free trade agreement (FTA), Bea Cukai Blitar bersama Pemerintah Kabupaten Blitar juga berhasil memberangkatkan sebanyak 6.000 buah kendang jimbe yang diproduksi CV Maharani Abadi dari Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro untuk diekspor ke Cina.
Diharapkan dengan memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang telah digelontorkan pemerintah melalui Bea Cukai, produk hasil industri di dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
Selanjutnya, ekspor perdana produk pemurni udara (air purifier) tujuan Amerika Serikat milik PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP) di Bogor juga merupakan tanda tercapainya tujuan pemerintah melalui Bea Cukai Bogor yang telah memberikan stimulus fiskal berupa kawasan berikat. Terbukti, setelah enam bulan mendapat fasilitas tersebut, PT SCNP bisa menembus pasar Amerika.
Selain giat ekspor perdana, Bea Cukai juga telah menetapkan langkah-langkah strategis lainnya dalam menggali potensi industri berorientasi ekspor, yaitu melalui sosialisasi, pembinaan, dan asistensi kepada para pelaku usaha dalam negeri, dan menjadi mediator pelaku usaha dengan kementerian/lembaga terkait untuk permasalahan ekspor.
Seperti yang dilaksanakan Bea Cukai Banda Aceh dengan menggelar kegiatan peningkatan kapasitas teknis ekspor impor produk dan program digitalisasi UMKM melalui akses pemasaran, pembiayaan, dan pembayaran digital, bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh.
Tak hanya di Aceh, kantor-kantor pelayanan Bea Cukai di banyak wilayah juga menggalakkan sosialisasi ekspor dengan menggelar focus group discussion tata laksana ekspor, klinik ekspor, dan asistensi langsung untuk menggali potensi ekspor dan mencari solusi bersama atas kendala yang dialami calon eksportir. Tak jarang, kegiatan-kegiatan serupa dilaksanakan Bea Cukai dengan mengikutsertakan pemerintah daerah dan pihak swasta yang berkepentingan, seperti di Jayapura.
Bea Cukai Jayapura memberikan sosialisasi dan membuka diskusi tata laksana ekspor di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Pemerintah Provinsi Papua untuk rencana ekspor perdana ikan dari Biak dengan tujuan Taiwan.
Bea Cukai meyakini, pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 ini merupakan momen krusial bagi upaya mendorong laju pertumbuhan ekspor.
Hal ini bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi di tengah situasi pandemi yang kurang menguntungkan. Oleh sebab itu, Bea Cukai menjadikan upaya mendorong ekspor ini menjadi program yang harus terus digalakkan.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi