jpnn.com, JAKARTA - Jepang menjadi negara di Asia yang sukses menurunkan prevalensi perokoknya dalam beberapa tahun terakhir.
Kesuksesan tersebut karena sikap terbuka Pemerintah Jepang dalam memanfaatkan penggunaan produk tembakau alternatif.
BACA JUGA: Gegara Hal ini, Keponakan Ashanty Nyaris Mau Dilempar Bangku
Berdasarkan hasil survei Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, angka perokok pria turun di bawah 30 persen untuk pertama kalinya menjadi 28,8% pada 2019.
Sementara angka perokok perempuan turut berkurang 0,7 poin menjadi 8,8 persen pada 2019.
BACA JUGA: Benarkah Campuran Air Kelapa dan Garam Ampuh Mengobati Pasien COVID-19?
Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi mengatakan Jepang selangkah lebih maju dalam mendukung penggunaan produk tembakau alternatif dan angka perokoknya menurun.
“Negara yang berhasil itu Jepang. Yang pertama harus dilakukan adalah menghilangkan stigma dogmatis supaya pikirannya lebih terbuka, kemudian mereka melakukan penelitian yang luar biasa hebat terkait dengan produk tembakau alternatif,” ujar pria yang karib disapa Uki ini.
BACA JUGA: Lewat Produk Tembakau Alternatif, Masalah Rokok di Indonesia Harus Segera Diatasi
Tujuan dari Jepang melakukan kajian ilmiah adalah untuk membuktikan produk tembakau alternatif lebih rendah risikonya dari rokok dan dapat membantu perokok dewasa beralih dari rokok.
Hasil riset tersebut akhirnya dijadikan acuan bagi pemerintah untuk mendukung penggunaan produk tembakau alternatif.
“Jadi seperti apa sih yang sebenarnya mengurangi dampak risiko dari merokok secara signifikan,” terang Uki.
Berbeda dengan Jepang sudah lebih terbuka, Indonesia dinilai masih terjebak dalam pola pikir dogmatis.
Uki mencontohkan masih banyak pihak yang menganggap produk tembakau alternatif sama berbahayanya seperti rokok.
Di sisi lain, ada juga perokok menganggap produk yang dikonsumsinya tidak memiliki bahaya serius terhadap kesehatan.
“Jadi kita harus berhenti untuk berpikir dogmatis. Sebenarnya konsep pengurangan bahaya tembakau melalui penggunaan produk tembakau alternatif itu menawarkan satu paradigma berpikir yang baru,” kata Uki.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy