JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia mempertanyakan ketidakhadiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rapat Tim Pengawas Bank Century DPR hari ini, Rabu (29/5).
Pada tanggal 22 Mei 2013, KPK seharusnya menghadiri rapat dengan Tim Pengawas Century DPR. Namun KPK tidak hadir saat itu. Alasannya karena menyangkut masalah penegakan hukum.
Hari ini, KPK juga tidak hadir dalam rapat yang dijadwalkan oleh Timwas Century DPR. Najib mengaku, mempertanyakan ketidakhadiran komisi antikorupsi itu. "Apa yang terjadi sebenarnya?" kata Juru Bicara BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Najibullah di DPR, Jakarta, Rabu (29/5).
Karena itu Najib meminta agar DPR segera menyeret KPK, supaya mereka hadir dalam Rapat Timwas Century. BEM Seluruh Indonesia, sambung dia, akan membantu kalau DPR ingin menyeret KPK.
"Anggota dewan punya kekuatan tapi kayak banci. Katanya mau diseret KPK kalau tidak datang tapi nyatanya tidak. Kalau DPR mau seret KPK, kita siap bantu," kata Najib.
Selain meminta DPR mendatangkan KPK, BEM Seluruh Indonesia menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kasus Century. Mereka ujar Najib, meminta mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani ditetapkan sebagai tersangka kasus Century.
BEM Seluruh Indonesia juga meminta agar Ketua KPK, Abraham Samad segera memenuhi janjinya. Abraham kata Najib, pernah mengatakan jika dalam setahun tidak menyelesaikan kasus Century, ia akan pulang ke kampungya di Makassar.
"Janji Abraham setahun selesaikan kasus Century, tapi sekarang apa sudah selesai? Abraham janji mau pulang jika enggak selesaikan kasus Century. Kami siap memulangkan beliau. Kalau enggak punya tiket, kita belikan tiket," terang Najib. (gil/jpnn)
Pada tanggal 22 Mei 2013, KPK seharusnya menghadiri rapat dengan Tim Pengawas Century DPR. Namun KPK tidak hadir saat itu. Alasannya karena menyangkut masalah penegakan hukum.
Hari ini, KPK juga tidak hadir dalam rapat yang dijadwalkan oleh Timwas Century DPR. Najib mengaku, mempertanyakan ketidakhadiran komisi antikorupsi itu. "Apa yang terjadi sebenarnya?" kata Juru Bicara BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Najibullah di DPR, Jakarta, Rabu (29/5).
Karena itu Najib meminta agar DPR segera menyeret KPK, supaya mereka hadir dalam Rapat Timwas Century. BEM Seluruh Indonesia, sambung dia, akan membantu kalau DPR ingin menyeret KPK.
"Anggota dewan punya kekuatan tapi kayak banci. Katanya mau diseret KPK kalau tidak datang tapi nyatanya tidak. Kalau DPR mau seret KPK, kita siap bantu," kata Najib.
Selain meminta DPR mendatangkan KPK, BEM Seluruh Indonesia menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kasus Century. Mereka ujar Najib, meminta mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani ditetapkan sebagai tersangka kasus Century.
BEM Seluruh Indonesia juga meminta agar Ketua KPK, Abraham Samad segera memenuhi janjinya. Abraham kata Najib, pernah mengatakan jika dalam setahun tidak menyelesaikan kasus Century, ia akan pulang ke kampungya di Makassar.
"Janji Abraham setahun selesaikan kasus Century, tapi sekarang apa sudah selesai? Abraham janji mau pulang jika enggak selesaikan kasus Century. Kami siap memulangkan beliau. Kalau enggak punya tiket, kita belikan tiket," terang Najib. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timwas: Alasan KPK tak Hadir tidak Masuk Akal
Redaktur : Tim Redaksi