MATARAM-Dosen Biologi Kelautan FMIPA Universitas Mataram, Hilman Ahyadi, mengatakan, tanaman mangrove sangat baik untuk mengatasi abrasi di sejumlah wilayah pesisir Kota Mataram.
Dijelaskan, akar mangrove akan menahan sedimen tanah berlumpur dari aliran sungai. Selain itu, keberadaan mangrove nantinya akan menahan angin kencang dari laut. Terkait pengelolaan antisipasi abrasi di sekitar pesisir Pantai Ampenan, dia mengungkapkan perlu lahan yang cocok untuk menanam mangrove.‘’Mangrove membutuhkan suplai air laut dan air tawar yang cukup,” katanya.
Mangrove juga membutuhkan kondisi perairan yang payau untuk pertumbuhannya. Melihat kondisi pesisir Ampenan yang berpasir, dia memberikan masukan agar pemerintah menanam pohon cemara udang dan pinus. Itu untuk mengurangi laju angin dari laut.
Kata dia, keberadaan muara sungai di pesisir Ampenan memungkinkan untuk memanfaatkan mangrove sebagai pemecah gelombang alami. Di samping memanfaatkan pemecah gelombang buatan yang memakan biaya ratusan juta. Dengan memanfaatkan pemecah gelombang buatan, tanaman khas pantai dan mangrove, setidaknya memaksimalkan atasi abrasi.
Sementara itu, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, tahun ini Pemkot Mataram akan menambah pemecah gelombang di sejumlah pesisir pantai Ampenan. (cr-fai).
Dijelaskan, akar mangrove akan menahan sedimen tanah berlumpur dari aliran sungai. Selain itu, keberadaan mangrove nantinya akan menahan angin kencang dari laut. Terkait pengelolaan antisipasi abrasi di sekitar pesisir Pantai Ampenan, dia mengungkapkan perlu lahan yang cocok untuk menanam mangrove.‘’Mangrove membutuhkan suplai air laut dan air tawar yang cukup,” katanya.
Mangrove juga membutuhkan kondisi perairan yang payau untuk pertumbuhannya. Melihat kondisi pesisir Ampenan yang berpasir, dia memberikan masukan agar pemerintah menanam pohon cemara udang dan pinus. Itu untuk mengurangi laju angin dari laut.
Kata dia, keberadaan muara sungai di pesisir Ampenan memungkinkan untuk memanfaatkan mangrove sebagai pemecah gelombang alami. Di samping memanfaatkan pemecah gelombang buatan yang memakan biaya ratusan juta. Dengan memanfaatkan pemecah gelombang buatan, tanaman khas pantai dan mangrove, setidaknya memaksimalkan atasi abrasi.
Sementara itu, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, tahun ini Pemkot Mataram akan menambah pemecah gelombang di sejumlah pesisir pantai Ampenan. (cr-fai).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamatkan Mertua, Menantu Terpanggang
Redaktur : Tim Redaksi