jpnn.com - SURABAYA – Kheisya Kirana Putri, 6, dan Clevy Vanessa, 8, berkonsentrasi di depan ratusan manik-manik yang berserakan di hadapan mereka. Dua bocah perempuan itu baru saja pulang sekolah. Mereka tidak langsung pulang ke rumah, tetapi memilih bermain manik-manik atau yang biasa disebut beads me di Grand City Mall & Convex Senin (2/6).
Merangkai manik-manik memang bukan hal baru. Tetapi, melihat warna-warni dan bentuk-bentuk yang lucu tetap saja membuat bocah-bocah itu lupa waktu. Sesaat Clevy memasukkan manik berbentuk bunga ke kawat halus calon gelangnya, kemudian melepasnya lagi. Gadis berkucir kuda itu terlihat memilah-milah warna dan bentuk yang lebih cocok digunakan.
BACA JUGA: Apakah Menonton Film Porno Membuat Malas?
”Kegiatan ini bagus untuk melatih otak. Selain untuk kreativitas, anak-anak belajar berhitung. Misalnya, manik-manik kecil dua, yang besar satu, kecil dua lagi, begitu,” ujar Bing Bing, pengajar beads me.
Khusus anak yang sudah berusia tiga tahun, lanjut dia, kegiatan itu bagus untuk mengasah motorik, khususnya kekuatan genggaman. Sebelum belajar memegang pensil, tangan anak harus dilatih agar kuat menekan. Misalnya, dengan memasukkan satu per satu biji manik-manik ke dalam kawat.
BACA JUGA: Awas! Ada Penyebab Alergi Kulit di Tombol Ponsel
”Selain itu, baik untuk melatih konsentrasi dan ketelatenan. Setelah jadi, anak bisa memakai barang hasil karyanya sendiri dan itu kebanggaan,” tutur Bing Bing.
Hal tersebut juga diperkuat oleh penjelasan pakar tumbuh kembang anak dr Fajar Aribowo SpA. Dia menuturkan, kegiatan merangkai gelang atau kalung dari manik-manik juga bisa merangsang fungsi kognitif anak. Menurut dia, rangsangan kognitif bisa dilakukan dengan pemilihan warna. ”Anak-anak sangat tertarik dengan warna. Jika sering dilatih dengan warna, kemampuan otak anak akan semakin baik,” jelas dia.
BACA JUGA: Egrang, Bikin Anak Lupa Video Games
”Memasukkan benang ke lubang jarum atau manik-manik ke kawat juga melatih motorik anak. Bagi anak yang kemampuannya sering dirangsang, pertumbuhannya lebih cepat daripada anak yang jarang dirangsang,” lanjut dr Fajar. (rim/bir/c7/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wajib Dibaca, Fakta Seputar Mimpi Buruk
Redaktur : Tim Redaksi