Mantan Insinyur Google Disebut Lakukan Kejahatan Rahasia Dagang Terbesar

Sabtu, 08 Agustus 2020 – 03:01 WIB
Mantan insinyur Google, Anthony Levandowski. Foto: antara

jpnn.com, SAN FRANCISCO - Mantan insinyur Google, Anthony Levandowski dijatuhkan hukuman 18 bulan penjara, terbukti telah mencuri rahasia dagang Google terkait mobil swakemudi.

Kasus itu terjadi sebelum Anthony Levandowski menjabat kepala divisi di UBER pada 2016.

BACA JUGA: Google Tawarkan Harga Lebih Murah untuk Pixel 4a

William Alsup, Hakim di San Francisco AS, mengatakan bahwa hukuman kepada Levandowski telah dijatuhkan pada Selasa (4/8), tetapi penahanan akan dilakukan setelah pandemi COVID-19 mereda, lapor Reuters dikutip Jumat.

Hakim berusia 75 tahun yang beberapa kali menangani sengketa dagang dalam industri teknologi itu, menyebut kasus Levandowski sebagai "kejahatan rahasia dagang terbesar yang pernah saya lihat."

BACA JUGA: Kaca Mobil Pecah Akibat Kejahatan, Bisa Klaim Asuransi?

Alsup mengatakan hukuman penjara yang singkat tidak membuat efek jera bagi setiap insinyur brilian masa depan untuk mencuri rahasia dagang.

"Miliaran (dolar) di masa depan sedang bermain, dan ketika insentif keuangan semacam itu ada, orang baik akan melakukan hal-hal buruk, dan itulah yang terjadi di sini," kata Alsup.

BACA JUGA: Karyawan Google akan Bekerja dari Rumah hingga Juli 2021

Sebelumnya, jaksa menuntut hukuman penjara 27 bulan untuk Levandowski.

Levandowski meminta keringanan berupa hukuman kurungan di rumah selama setahun, karena menderita pneumonia yang rentan terpapar COVID-19.

Selain itu, pengacara Levandowski meminta hakim mempertimbangkan bahwa penyelidik tidak menemukan bukti bahwa kliennya menggunakan salah satu rahasia dagang Google setelah meninggalkan pekerjaan di sana.

Levandowski mentransfer lebih dari 14.000 file dari Google ke laptop pribadinya, termasuk jadwal pengembangan dan desain produk sebelum meninggalkan perusahaan itu kemudian bergabung UBER.

UBER memecat Levandowski pada 2017.

Levandowski kemudian mengajukan pailit pada Maret karena hutang 179 juta dolar AS kepada Google Alphabet Inc, atas tindakannya itu. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler