jpnn.com, JAKARTA - Pengalaman bekerja di perusahaan logistik, mendorong Wahyu Kandacong memberanikan diri membangun PT WHYKA Express.
Saat menjadi pegawai pada 2009 hingg 2015, dia banyak belajar tentang bisnis logistik.
BACA JUGA: 3 Tips Kunci Sukses Jadi Pengusaha dari Sandiaga Uno
Wahyu bersyukur perusahaan yag dibagunnya pada 2017 itu masih berjalan hingga sekarang.
Meski dihantam pandemi Covid-18, dia masih mampu membuka lapangan pekerjaan baru di di bidang ekspor impor.
BACA JUGA: Balap Liar, Preman, dan Lokasi Prostitusi Jadi Sasaran, Semua Dibawa ke Kantor Polisi
Dunia Otomotif
Sukses di bisnis ekspor impor, pria berdarah Bugis ini ternyata memiliki hobi di bidang otomotif.
Dia merupakan salah satu sosok di balik terealisasinya event Street Race secara ilegal yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya di Ancol, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Gelar Kejuaraan Balap Meikarta Autofest 2022, IMI Jabar Dapat Apresiasi dari Bamsoet
Pria kelahiran 1992 ini mengaku sudah menggeluti dunia otomotif sejak umur 10 tahun. Dia, bahkan pernah menjadi joki balap liar.
Pengalamannya sebagai joki balap liar ini, membuat dia prihatin dengan kondisi para embalap jalanan saat ini.
Sebab, banyak pembalap liar yang tidak mengutamakan keselamatan dan seringkali bermasalah dengan polisi serta masyarakat.
Dia pun akhirnya membuat komunitas bernama Senang Kencang yang saat ini memiliki ratusan anggota.
"Di komunitas ini mengutamakan keselamatan dalam berkendara dan sopan santun di jalan raya," kata Wahyu Kandacong dalam keterangannya, Kamis (15/9).
Dia juga berhasil mengadakan Street Race di Tangerang Selatan yang bekerjasama dengan Kasatlantas Tangerang.
Atas dedikasinya, Wahyu menerima penghargaan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Fadli Imran, pada 2021.
Sukses sebagai pengusaha dan pegiat media sosial di bidang otomotif, tak lantas membuatnya jemawa.
Wahyu Kandacong sempat viral di media sosial usai mengunggah foto di Mount Titlis Swiss.
Dalam unggahannya di akun Instagram @wahyu_kandacong, dia tampak hanya menggunakan sandal jepit di lokasi yang bersalju. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh