Mantan KaBIN: Negara Besar Bermain dari Persoalan di Papua

Kamis, 05 September 2019 – 17:14 WIB
AM Hendropriyono. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) AM Hendropriyono angkat bicara terkait pembatasan internet yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di Papua. Menurut Hendropriyono, pembatasan merupakan langkah wajar dilakukan pemerintah.

Hendropriyono kemudian menduga negara asing terlibat dalam perang informasi untuk membuat situasi Papua dan Papua Barat tidak kondusif.

BACA JUGA: Hmmm, Hoaks soal Papua Muncul dari Negara Tetangga

"Itu ada yang main, yang main itu negara besar," sebut Hendropriyono ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (5/9).

Mantan Ketua Umum PKPI itu berharap, semua elemen bangsa mau melawan arus informasi yang ingin membuat kondisi Papua tidak stabil. Sebab, kata dia, pertaruhannya yakni persatuan dan kesatuan bangsa.

BACA JUGA: Menteri Rudiantara Klaim 50 Persen Wilayah Papua Sudah Bisa Akses Internet

"Maka dari itu, jangan mau dipecundangi. Kalian itu kaum intelektual," ujarnya.

BACA JUGA: AM Hendropriyono: Tidak Ada Ngotot-ngototan

BACA JUGA: Kominfo Luncurkan Simonas, Platform Rekrutmen Talenta Digital Gratis

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan hoaks yang berkaitan dengan persoalan di Papua.

Dari pemantauan Kemenkominfo hingga 3 September 2019, terdeteksi 550 ribu tautan hoaks menyangkut persoalan Papua. "Paling banyak Twitter yang dipakai untuk menyebar hoaks," katanya, ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (5/9).

Rudiantara mengatakan, hoaks yang bertebaran banyak berasal dari negara luar. Seperti dari negara tetangga dari Indonesia, Asia, dan Eropa. Namun, Rudiantara tidak menyebut nama negara yang dimaksud.

"Ada negara Eropa, ada negara Asia, ada negara tetangga. Ada 20 negara," ucap dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mohon Maaf, Sejak Marsekal Hadi Jadi Panglima, Dua Peristiwa Besar Terjadi di Papua


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler