MEDAN - Percaya atau tidak. Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Sumut (Kadispora Pemprovsu) Ristanto, mengaku punya pengalaman supranatural yang menyeramkan di masa tuanya ini. Dia mengaku digigit kuntilanak, bahkan teranyar dia disetubuhi sang dedemit. Sampai orgasme pula.
Kepada Posmetro Medan (Grup JPNN), Ristanto menceritakan bahwa pengalaman berteman dengan mahluk halus sudah terjadi sejak dia menanjak remaja dulu.
Sewaktu kecil aku pernah belajar ilmu dari guruku yang bernama Brojo Musti di Jawa Tengah. Pada 1980, dia menikah dengan Junaidah dan mempunyai tiga orang anak. "Kemudian aku masuk menjadi pegawai negeri di Pemrovsu (Pemprov Sumut)," ujarnya.
Dia cerita digigit Kuntilanak sewaktu menjabat Kabag Pertanahan Biro Pemerintahan Umum Setdaprovsu tahun 2005.
"Nah, pada saat itu saya sedang tidur di kamar karena penyakit ginjal saya kumat. Tiba-tiba saja, ada sebuah tangan mengelus- ngelus wajahku , aku heran dan berpaling kepadanya. Betapa terkejutnya aku melihat wajah wanita, rambutnya panjang dan berponi, berbaju hitam," ujarnya.
Hantu itu, lanjutnya, menatap dengan tajam, matanya tidak berkedip dan bola matanya semua berwarna hitam. "Aku terpana tapi tidak takut," jelasnya kepada POSMETRO di rumahnya yang dihiasi foto-fotonya bersama pejabat Pemprov, Pemko dan TNI/Polri.
Setelah itu, dia melanjutkan ceritanya, pelan-pelan dibukanya mulut demit itu dan keluarlah sepasang taringnya yang panjang kemudian digigitnya tangan kiriku. "Aku tersentak setelah digigitnya, taringnya masuk ke lengan atas sikuku. Aku sadar tapi tidak bisa berbuat apa-apa,"jelas mantan Kasi Pertambangan tahun 1996 tersebut.
Karena agak sakit dan nyeri maka diambilnya penggaris (Rol) besi yang terdapat di samping tubuhnya. "Langsung kutusukkan ke mulutnya dan tembus tapi dia diam saja setelah itu kami pandang-pandangan dan dia hilang. Setelah dia hilang, aku bangun dan melihat jam dinding tepat pukul 24.00 wib. Selanjutnya aku duduk di tempat tidur dan kupegang bekas gigitan Kuntilanak tersebut dan masih terasa sakit. Pasti banyak yang tidak percaya kalau aku ceritakan ini, namun, itu adalah kisah nyataku," ujar mantan Kadisporasu tahun 2011-2013.
Setelah beberapa pekan usai digigit Kuntilanak, dia mengaku melakukan kegiatan seperti biasa. "Karena setelah tidak lagi menjabat Kadispora, saya menjabat Staff Ahli Walikota Medan bidang Pemerintahan," imbuhnya.
Dia malah ketagihan ingin ketemu sosok wanita berbaju putih tersebut karena penyakit ginjalnya sudah mulai baikan. "Entah itu bantuannya atau tidak . Namun, tepat pada malam Jumat, saya didatangi lagi oleh sosok wanita yang pernah menggigit lengan saya," kata dia.
"Di dalam kamar, saya mengeluarkan isi hatiku kepadanya. Dan, antara sadar atau tidak aku melakukan hubungan intim dengannya. Ya, aku bersetubuh dengannya dan mencapai orgasme, setelah itu, dia menghilang dan aku tertidur," ujarnya.
Ditanya apakah keluarga mengetahui pengamalannya dengan Kuntilanak, mantan pengendara mobil plat merah BK 5 tersebut mengamininya.
"Iya, keluarga sudah tau kok, tapi apa yang mau dikata, memang itu nyata kok. Tapi, saya tetap bekerja dengan baik dan bertanggung jawab kepada keluarga saya," ucapnya.
Ristanto masuk PNS tahun 1986 , Kasi di Dinas Pertambangan Provsu tahun 1996, Kabag Pertanahan tahun 2002, Kepala biro pemerintahan umum Sekdaprovsu tahun 2009, Kadisporasu tahun 2011-2013 dan Sekarang staff ahli Wali kota Medan Bidang Pemerintahan. (gib)
Kepada Posmetro Medan (Grup JPNN), Ristanto menceritakan bahwa pengalaman berteman dengan mahluk halus sudah terjadi sejak dia menanjak remaja dulu.
Sewaktu kecil aku pernah belajar ilmu dari guruku yang bernama Brojo Musti di Jawa Tengah. Pada 1980, dia menikah dengan Junaidah dan mempunyai tiga orang anak. "Kemudian aku masuk menjadi pegawai negeri di Pemrovsu (Pemprov Sumut)," ujarnya.
Dia cerita digigit Kuntilanak sewaktu menjabat Kabag Pertanahan Biro Pemerintahan Umum Setdaprovsu tahun 2005.
"Nah, pada saat itu saya sedang tidur di kamar karena penyakit ginjal saya kumat. Tiba-tiba saja, ada sebuah tangan mengelus- ngelus wajahku , aku heran dan berpaling kepadanya. Betapa terkejutnya aku melihat wajah wanita, rambutnya panjang dan berponi, berbaju hitam," ujarnya.
Hantu itu, lanjutnya, menatap dengan tajam, matanya tidak berkedip dan bola matanya semua berwarna hitam. "Aku terpana tapi tidak takut," jelasnya kepada POSMETRO di rumahnya yang dihiasi foto-fotonya bersama pejabat Pemprov, Pemko dan TNI/Polri.
Setelah itu, dia melanjutkan ceritanya, pelan-pelan dibukanya mulut demit itu dan keluarlah sepasang taringnya yang panjang kemudian digigitnya tangan kiriku. "Aku tersentak setelah digigitnya, taringnya masuk ke lengan atas sikuku. Aku sadar tapi tidak bisa berbuat apa-apa,"jelas mantan Kasi Pertambangan tahun 1996 tersebut.
Karena agak sakit dan nyeri maka diambilnya penggaris (Rol) besi yang terdapat di samping tubuhnya. "Langsung kutusukkan ke mulutnya dan tembus tapi dia diam saja setelah itu kami pandang-pandangan dan dia hilang. Setelah dia hilang, aku bangun dan melihat jam dinding tepat pukul 24.00 wib. Selanjutnya aku duduk di tempat tidur dan kupegang bekas gigitan Kuntilanak tersebut dan masih terasa sakit. Pasti banyak yang tidak percaya kalau aku ceritakan ini, namun, itu adalah kisah nyataku," ujar mantan Kadisporasu tahun 2011-2013.
Setelah beberapa pekan usai digigit Kuntilanak, dia mengaku melakukan kegiatan seperti biasa. "Karena setelah tidak lagi menjabat Kadispora, saya menjabat Staff Ahli Walikota Medan bidang Pemerintahan," imbuhnya.
Dia malah ketagihan ingin ketemu sosok wanita berbaju putih tersebut karena penyakit ginjalnya sudah mulai baikan. "Entah itu bantuannya atau tidak . Namun, tepat pada malam Jumat, saya didatangi lagi oleh sosok wanita yang pernah menggigit lengan saya," kata dia.
"Di dalam kamar, saya mengeluarkan isi hatiku kepadanya. Dan, antara sadar atau tidak aku melakukan hubungan intim dengannya. Ya, aku bersetubuh dengannya dan mencapai orgasme, setelah itu, dia menghilang dan aku tertidur," ujarnya.
Ditanya apakah keluarga mengetahui pengamalannya dengan Kuntilanak, mantan pengendara mobil plat merah BK 5 tersebut mengamininya.
"Iya, keluarga sudah tau kok, tapi apa yang mau dikata, memang itu nyata kok. Tapi, saya tetap bekerja dengan baik dan bertanggung jawab kepada keluarga saya," ucapnya.
Ristanto masuk PNS tahun 1986 , Kasi di Dinas Pertambangan Provsu tahun 1996, Kabag Pertanahan tahun 2002, Kepala biro pemerintahan umum Sekdaprovsu tahun 2009, Kadisporasu tahun 2011-2013 dan Sekarang staff ahli Wali kota Medan Bidang Pemerintahan. (gib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Ratusan Honorer K1 Belum Jelas
Redaktur : Tim Redaksi