Mantan Manager Merpati Disinyalir Dibunuh

Minggu, 04 Desember 2011 – 12:35 WIB

MAKASSAR - Indikasi mantan Manager PT Merpati Nusantara Air Lines Makassar, Imam Bagus Nugraha, 40 tahun, tewas dibunuh, sangat kuatItu dikuatkan atas ditemukannya bercak-bercak darah di dalam kamar dan bekas darah sapuan tangan di dinding luar rumah yang berada di kompleks Town House Sungai Saddang, Kecamatan Rappocini

BACA JUGA: Oknum Polisi Dipolisikan Simpan Sabu



Pengamatan FAJAR (JPNN Grup), sedikitnya empat titik (lokasi, red) bekas darah sapuan tangan di dinding depan rumah model minimalis modern berlantai dua tersebut
Posisi darah berada di samping pintu dan di bawah jendela dan samping jendela

BACA JUGA: Salah Ambil Motor Disangka Curanmor



Kuat dugaan darah sapuan tangan itu, masih baru
Jika demikian, maka kemungkinan pelaku setelah menghabisi korban, sempat membersihkan jari tangan dengan menggosok ke dinding sebelum meninggalkan rumah tersebut

BACA JUGA: Spesialis Maling di Mesjid Diringkus



Dugaan Imam dihabisi, juga diyakini keluarga dari istri almarhumSaat FAJAR bertandang ke tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus rumah duka, Kamis malam lalu, keluarga yakin bahwa Imam Bagus Nugraha yang menikah dengan Andi Indriah Syafitri, 26 tahun, pada Juli 2011, tewas dibunuhHanya saja siapa pelaku dan apa motifnya, semuanya masih misteri
Kecurigaan keluarga didasari atas penjelasan salah satu petugas di RS Bhayangkara Makassar bahwa leher korban patahSelain itu, darah keluar dari hidung

Sementara itu, Enal, sekuriti Town House Sungai Saddang yang bertugas saat kejadian (Rabu 30 November, red) kukuh, tak ada orang luar masuk ke perumahan tersebut“Saya tidak pernah meninggalkan tugasSelain di pos saya hanya jalan-jalan melihat tukang bekerja di dalam kompleksKalau ada orang masuk saya pasti lihat,” katanya

Menurut Enal, ia hanya melihat Hj Ida Nur (mertua Imam) keluar dibonceng“Yang membonceng katanya tukang ojek keluargaSaya kenal karena memang sering datangCuma saya tidak tahu namanya,” kata Enal, sambil berusaha mengingat, siapa lagi tamu di kompleks yang hanya belasan rumah itu

Bagi Enal, suasana kompleks ketika itu, sangat sepiMaklum hampir semua penghuninya berangkat kerjaDia juga mengaku tidak tahu kalau ada orang di rumah TKP“Kalau tidak salah, Hj Ida keluar setelah LohorKira-kira lewat pukul 12.30,” tambahnya

Selain ojek, ada beberapa pekerja bangunan (tukang batu, red) yang bekerja di dalam komplesLokasi bangunan yang dikerja, tak jauh dari TKPJaraknya, hanya diantarai satu rumah saja“Saya melihat tukang keluar komples makan siangTak lama kemudian, sekitar pukul 13.00 tukang masuk lagi dan melanjutkan pekerjaan,” ucapnya

Sekuriti yang baru beberapa bulan bekerja di perumahan tersebut, mengaku, sama sekali tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan sebelum Imam ditemukan tak bernyawa lagi oleh mertuanya di dalam kamar. 

Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha yang dikonfirmasi, mangkui banyaknya keanehan dalam kasus iniAtas dasar itulah sehingga penyidik kembali melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jumat, 2 Desember

Dalam pemeriksaan lapangan, sambung Himawan Sugena, ada beberapa bukti-bukti baru ditemukan di lokasiSelain bercak-bercak darah di dalam dan luar rumah, juga ditemukan sidik jari“Kita masih melakukan penyelidikanKita akan mencocokkan sidik jari yang ditemukan,” katanya

Tak hanya itu saja, pemeriksaan saksi masih terus dilakukanTermasuk akan memeriksa ulang beberapa saksi yang kemungkinan bisa member petunjuk dalam mengungkap kasus ini

Bagaimana dengan leher korban yang patah? Kasat mengaku, belum memastikannya“Kami tetap menunggu hasil otopsiKami tidak mau menduga-duga,” katanya
 
Terpisah, Kapolsekta Rappocini,  Kompol Herman  mengatakan, penyidik telah melakukan koordinasi dengan dokter forensikHanya saja, sejauh ini hasilnya belum rampung

Menurutnya, hasil otopsi ini menjadi tolok ukur kepolisian untuk menentukan bagaimana sebenarnya kasus ini"Saat ini kami masih menunggu hasil otopsiSetelah hasilnya keluar, kami baru melakukan tindak lanjut,” ujar Herman

Diberitakan sebelumnya, ada beberapa indikasi korban tewas bukan karena bunuh diriYakni, mulai dari model ikatan seutas kain yang melilit di leher korban, posisi korban saat tewas, hingga tanda-tanda korban bunuh diriKejanggalan model simpul ikatan kain yang melilit di leher korban merupakan simpul matiKebanyakan korban bunuh diri memiliki simpul hidup.

Demikian pula dengan posisi korban saat ditemukanTubuh Imam saat pertama kali ditemukan dalam posisi duduk dengan lutut ditekuk dan menempel di lantaiDengan posisi seperti ini sangat tidak memungkinkan jika korban memang berniat gantung diriDari kasus-kasus bunuh diri yang pernah diamati posisi korban selalu dalam keadaan menggantung dan kaki tidak menyentuh tanah ataupun lantai.

Tanda-tanda bunuh diri dengan kondisi lidah menjulur, dan terdapat air seni atau sperma hingga kotoran juga masih menyisakan tanda-tanda misteri yang belum dapat menyimpulkan jika korban bunuh diriDemikian pula dengan bercak darah yang ditemukan di tempat tidur korbanBercak darah ini menguatkan indikasi korban tewas di tempat tidur sebelum ditempatkan di dekat jendela seolah-olah korban memang bunuh diri(ars/yat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duel Bersaudara, Kakak Terbunuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler