Tuduhan mantan Menteri Layanan Pemerintah Australia Stuart Robert telah campur tangan dalam membantu teman-temannya merundingkan sebuah kontrak proyek kini akan diselidiki oleh aparat berwenang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Layanan Pemerintah dan Skema Asuransi Disabel Nasional (NDIS) Bill Shorten, yang menyebut detail kejadian ini "sangat memprihatinkan".
BACA JUGA: Kejagung Tahan Direktur Operasi II Waskita Karya
Proyek dimaksud terjadi di Centrelink, lembaga pemerintah Australia yang menangani berbagai bantuan sosial kepada warga masyarakat, dengan nilai jutaan dolar.
Sebelumnya surat kabar Nine melaporkan perusahaan konsultan Synergy360, yang pemegang sahamnya adalah teman dekat Stuart Robert, mengklaim dalam surat elektronik yang bocor jika Menteri NDIS saat itu diduga telah bertemu dengan mereka beberapa kali terkait kontrak Centrelink bernilai jutaan dolar, yang akhirnya dimenangkan oleh klien dari Synergy360.
BACA JUGA: Argentina vs Australia: Lionel Messi Ukir Catatan Unik
File-file dalam surat elektronik tersebut merinci bagaimana Synergy360 dan David Milo, teman dekat Stuat Robert, diduga memberikan akses kepadanya untuk salah satu klien perusahaan, Infosys.
Menteri Stuart Robert pada tahun 2019 mengumumkan Infosys sebagai pemenang tender terbuka bernilai jutaan dolar untuk mengadakan teknologi penghitungan bantuan kesejahteraan untuk Centrelink.
BACA JUGA: 3 Fakta Menarik Menjelang Duel Argentina vs Australia, Nomor 2 Warning Bagi Tim Tango
Tuduhan tersebut bukan merupakan tindakan ilegal dan tidak ada petunjuk bahwa Stuart Robert menerima pembayaran apapun.
Seorang juru bicaranya telah membantah sang mantan menteri ini melakukan pelanggaran.
"Stuart menolak sepenuhnya pernyataan yang terkandung dalam artikel tersebut dan tidak melanggar persyaratan kejujuran atau Kode Etik Menteri," katanya.
"Pengadaan departemen yang disebutkan dalam artikel [Suratkabar Nine] dimulai 10 bulan sebelum Stuart menjadi menteri dan perusahaan telah diidentifikasi sebagai pemasok pilihan oleh departemen sebelum Pak Menteri bertemu dengan mereka," jelasnya.
"Stuart tidak terlibat dalam proses pengadaan, dan sudah semestinya begitu," tambahnya.
Kepada Radio ABC, Menteri Bill Shorten mengatakan pihaknya telah memerintahkan penyelidikan baru apakah ada intervensi dari mantan Menteri Stuart Robert.
"Saya pikir detailnya sangat memprihatinkan," ujar Bill.
"Saya ingin mengetahui bagaimana kontrak dialokasikan. Saya ingin mengetahui sejarah prosesnya karena ini menyangkut uang yang sangat besar," katanya.
"Saya tidak bilang ada api, tapi asapnya belum hilang, malah semakin tebal," tambahnya.
Menurut Bill, masalah ini adalah sesuatu yang dapat diselidiki oleh Komisi Antikorupsi Nasional yang baru dibentuk.
Surat kabar Nine melaporkan Stuart diduga membantu perusahaan yang sama saat menjabat sebagai anggota DPR biasa pada tahun 2017 dan 2018, tapi tuduhan yang baru ini mencakup waktu kejadian ketika dia sudah menjabat sebagai menteri.
Menyusul tuduhan tersebut, Bill telah meminta Services Australia dan Badan Asuransi Disabilitas Nasional untuk menyelidiki kontrak yang telah dibantu oleh Synergy 360 untuk meyakinkan publik bahwa prosesnya sepenuhnya berjalan normal.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News yang selengkapnya dapat dibaca di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Dunia 2022: Argentina vs Australia, Raksasa Melawan Barisan Kanguru Bernyali