Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi telah memulai pencarian Sekretaris Jenderal (Sekjen) berikutnya, pengganti Ban Ki-moon.
Sekjen PBB saat ini, Ban Ki-moon, PBB akan mundur pada akhir tahun depan.
BACA JUGA: Thanh Bui, Musisi Australia-Keturunan Vietnam yang Sukses di Panggung Asia
Ada laporan bahwa mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, telah melobi untuk posisi itu, tapi Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mendorong negara-negara anggota PBB untuk mempertimbangkan seorang perempuan untuk jabatan tertinggi itu.
Selama 70 tahun posisi Sekjen PBB telah dipegang oleh laki-laki.
BACA JUGA: Brisbane Tidak Banyak Dikenal Oleh Turis China
Duta Besar Samantha Power mengajukan banding dalam surat yang dikirim ke negara-negara anggota meminta mereka untuk memulai mengajukan calon.
Sebuah daftar calon harus selesai pada bulan Maret.
BACA JUGA: 600 Perusahaan Besar di Australia Tidak Bayar Pajak
Sebanyak 15 negara anggota biasanya akan mempertimbangkan daftar kandidat dan membahasnya secara tertutup kemudian merekomendasikan calon yang akan dipilih oleh Majelis Umum.
Dr Alexey Muraviev, kepala Departemen Ilmu Sosial dan Studi Internasional di Universitas Curtain, mengatakan, ada keterampilan penting yang dibutuhkan untuk posisi itu.
"Anda harus cukup berpengalaman dalam bisnis politik internasional," sebutnya.
"Anda memiliki prestasti menonjol, Anda harus dikenal masyarakat internasional dan dalam kapasitas yang berbeda," sambungnya.
Dr Alexey mengatakan, Sekretaris Jenderal PBB harus mampu menangani seni berkompromi, serta mampu mendorong agenda PBB.
"Mengingat tingkat ketegangan dalam hubungan internasional saat ini dan perbedaan pendapat yang berkembang yang Anda lihat dalam PBB dan dalam kerangka PBB, Anda benar-benar harus memiliki keberanian untuk mendorong PBB maju karena skeptisisme tumbuh terhadap kapasitas organisasi ini untuk memenuhi perannya."
Kevin Rudd berusaha masuk kandidat Sekjen
Mantan PM Australia, Kevin Rudd, dilaporkan berusaha untuk menempati posisi Sekretaris Jenderal dan Dr Alexey mengatakan, ia mungkin memiliki kesempatan.
"Ia mungkin benar-benar berpeluang menjadi salah satu dari mereka yang terpilih, meskipun fakta bahwa, katakan dari perspektif China atau Rusia, kandidat Australia akan dianggap berafiliasi erat dengan Amerika Serikat, dengan Inggris, sampai batas tertentu dengan Perancis,” jelasnya.
"Tapi ia bisa benar-benar dianggap sebagai sosok yang mungkin cocok atau diterima oleh semua negara besar," tambahnya.
Dr Anthony Billingsley, dosen studi internasional di Universitas New South Wales, sangat tidak setuju.
"Saya akan terkejut jika Kevin Rudd bahkan masuk ke daftar kandidat," katanya.
Ia menerangkan, "Saya hanya tak berpikir bahwa ia telah banyak berbuat di tingkat internasional, ditambah ia pernah, dengan maksud tertentu, menyinggung China dan saya pikir itu akan cukup untuk membuatnya sangat jelas untuk tak diterima."
Dr Anthony mengatakan, hal yang fantastis jika seorang perempuan bisa mengisi posisi itu.
"Perempuan harus terwakili di semua tingkat, dan saya kira itu modal yang besar untuk itu," sebutnya.
Ia menjelaskan, "Tapi saya pikir tentang keseimbangan, akan benar-benar baik untuk memiliki seorang perempuan pada posisi itu. Kita lihat saja karena sudah semakin dekat, kita akan mulai melihat beberapa nama muncul dari kandidat."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipasangi Kamera, Inilah Cara Penguin Berburu Makanan