jpnn.com, BEIRUT - Kejaksaan Lebanon memanggil mantan Perdana Menteri Fouad Siniora untuk diperiksa terkait dugaan korupsi, Kamis (7/11). Pria yang berkuasa pada 2005-2008 itu dicecar pertanyaan mengenai anggaran negara senilai USD 11 miliar (Rp 154,2 triliun) yang tidak jelas pertanggungjawabannya.
Ini pertama kalinya mantan perdana menteri Lebanon diinterogasi terkait kasus korupsi. Pemanggilan ini tak lepas dari gelombang demonstrasi yang terjadi di Lebanon beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA: Digoyang Aksi Rakyat, PM Lebanon Mengundurkan Diri
Dalam pernyataannya, pihak Siniora mengungkapkan bahwa sang mantan perdana menteri telah memaparkan ke mana uang tersebut dibelanjakan. Siniora memastikan bahwa seluruh dana itu digunakan untuk memenuhi keperluan negara.
Sementara itu, Reuters melaporkan puluhan orang menggelar aksi protes di depan kediaman Siniora di Beirut. Mereka berteriak-berteriak dan mengibarkan bendera Lebanon.
BACA JUGA: Israel Berulah, WNI di Lebanon Diminta Waspada
"Drama pemanggilan saja tidak cukup. Kami ingin dana itu, kami ingin uang anak-anak kami dan kami akan tetap di jalanan hingga uang itu kembali," kata Majid, salah seorang demonstran. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Lebanon Desak Pengungsi Suriah Tinggal di Tenda Plastik
Redaktur & Reporter : Adil