Mantan Staf Khusus SBY Nilai Paket Ekonomi Jokowi Anti-Rakyat

Sabtu, 12 September 2015 – 12:15 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Staf Khusus Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief mengkritik paket kebijakan ekonomi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Andi, paket ekonomi itu hanya mimpi karena mencoba melawan krisis ekonomi sambil bermimpi memaksakan pertumbuhan ekonomi. Paket ekonomi itu juga tidak menunda proyek untuk efisiensi dan tidak ada cast transfer seperti BLT untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

BACA JUGA: Ketua DPR Ajak Rakyat Doakan Korban Tragedi Masjidil Haram

"Bertahan melawan krisis ekonomi tapi mimpi pertumbuhan tinggi dipaksakan, paket kebijakan ekonomi sombong namanya. Paket kebijakannnya tidak peduli terhadap daya beli masyarakat, ini paket anti rakyat," ujar Andi di akun Twitternya.

Apa yang menjadi problem, lanjutnya, justru tidak dijawab oleh paket kebijakan ekonomi Jokowi.

BACA JUGA: Tersangka Pembakar Lahan dan Hutan Bertambah jadi 76 Orang

"Bunga KUR dan Raskin, program yang sudah ada dijadikan paket kebijakan. Tidak menjawab bertambahnya kemiskinan dan pengangguran, tak sensitif," tegasnya.

Andi justru merasa kasihan dengan rakyat miskin dan sangat miskin, karena paket kebijakan ekonomi yang diumumkan tidak ditujukan pada mereka. Karena itu, dia menyarankan ketimbang meluncurkan paket ekonomi anti-rakyat, lebih baik Presiden Jokowi bersikap keras dan tegas memecat Puan sebagai menteri karena rangkap jabatan.

BACA JUGA: RI Sambut Baik Pengibaran Bendera Palestina di Markas PBB

"Sudah jelas tidak ada uang, masih saja buat paket ekonomi ekspansif. Harusnya tahu diri, tunda projek ambisius, kembalikan uang ke rakyat. Kalau saya investor atau pemain ekonomi tentu saya akan tertawa melihat statemen akan ada Paket 1, paket 2 dan seterusnya. Tidak ada kepastian. Berdoa aja, Tuhan itu penolong, Habibie dan @SBYudhoyono menghadapi dan mengatasi krisis membuat porsi yang besar buat atasi daya beli, kemiskinan dan pengangguran," tegasnya.

Paket kebijakan itu menurutnya, juga tidak berupaya mendorong stabilitas pertumbuhan ekonomi ditunjang konsumsi rumah tangga atau domestik.(fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Megawati Ragu Jokowi Mampu Lawan Korupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler