Mantap Bun! Harga Emas Pecah Rekor, Tertinggi Sejak 5 Bulan Terakhir

Kamis, 11 November 2021 – 08:44 WIB
Harga emas memuncak ke level tertinggi sejak lima bulan terakhir pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas memuncak ke level tertinggi sejak lima bulan terakhir pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB.

Emas memimpin reli logam mulia setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS melonjak bulan lalu.

BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Memelesat dengan Mantap, Jadi Sebegini

Hal itu mengembalikan daya tarik emas sebagai tempat lindung nilai inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah USD 17,5 atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada USD 1.848,30 per ounce.

BACA JUGA: Daftar Harga Emas di Pegadaian, Senin 8 November 2021

Kenaikan terjadi sejak 16 Juni dan memperpanjang kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut.

Sehari sebelumnya, Selasa (9/11), harga emas berjangka terdongkrak USD 2,8 atau 0,15 persen menjadi USD 1,830,80, setelah menguat USD 11,2 atau 0,62 persen menjadi USD 1.828,00 pada Senin (8/11), dan melonjak dua hari sebelumnya masing-masing USD 23,3 dan USD 29,6 per ounce.

BACA JUGA: Fakta Temuan Bongkahan Emas di Aliran Sungai? Oalah Ternyata

Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures David Meger menilai hal ini sebagai efek dari data inflasi yang panas.

"Emas menjadi lindung nilai klasik terhadap inflasi, kami percaya inflasi adalah lingkungan positif yang mendasari yang akan mendorong reli pasar emas di minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang," tambahnya.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (10/11) bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,9 persen pada Oktober, kenaikan terbesar dalam empat bulan.

Inflasi AS mencapai level tertinggi 30 tahun pada Oktober dengan pada tingkat tahunan naik 6,2 persen, tingkat tertinggi sejak November 1990.

Harga-harga konsumen AS meningkat pada Oktober karena orang Amerika membayar lebih banyak untuk bensin dan makanan, yang mengarah ke kenaikan tahunan terbesar dalam 31 tahun.

Meger menilai keadaan ini menjadi pedang bermata dua, karena data inflasi terus keluar lebih panas dari yang diperkirakan.

"Kekhawatirannya adalah apakah Fed mengurangi likuiditas lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Meger.

Meger membeberkan harga emas juga mendapat dukungan dari penurunan imbal hasil riil pada obligasi pemerintah AS dan sentimen penghindaran risiko keseluruhan yang menekan indeks-indeks utama Wall Street. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler