jpnn.com, JAYAPURA - Dua anggota Kepolisian Republik Indonesia angkatan 42 Bintara Polda Papua berhasil menyabet medali emas PON XX/2021 Papua cabang olahraga judo nomor Nage No Kata putra.
Mereka yang dimaksud ialah Bripda Wairifes Bukwab dan Bripda Agus Sujatminto. Dua anggota Polda Papua itu mengalahkan atlet asal Jawa Timur dan Jawa Barat dengan skor tertinggi 408,5.
BACA JUGA: Buka PON XX dengan Semringah, Jokowi: Ini Simbol Kemajuan Papua
Bripda Wairifes Bukwab sangat bersyukur atas pencapaiannya itu. Apalagi ini turnamen PON pertama baginya.
Pria kelahiran Jayapura, 20 Februari 1999 itu berterima kasih kepada kedua orang tuanya dan segenap masyarakat Papua yang sudah mendukungnya.
BACA JUGA: Menkominfo Johnny G Plate: Tunjukkan Pada Dunia PON XX dan Peparnas XVI Papua Bisa Berjalan Aman
"Saya ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, lalu kedua orangtua saya dan Ketua Judo Pengprov Papua yang sudah mendukung kami sampai PON sehingga kami bisa jadi juara," buka atlet berusia 22 tahun itu.
"Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Papua yang selalu mendukung kami secara langsung maupun lewat doa," tambahnya.
BACA JUGA: Seberapa Banyak Freeport Membantu PON Papua?
Keberhasilan dia dan Bripda Agus Sujatminto buah kerja keras yang mereka jalani selama tiga tahun.
"Alhamdulilah pertama kali ikut PON, bisa dapat emas untuk Papua. Mudah-mudahan judo bisa berkembang lagi di Papua," tukasnya.
Sementara Bripda Agus Sujatminto mengaku sangat senang dengan torehannya ini karena dia bisa membuat bangga kedua orang tuanya.
"Tujuan saya ikut judo sebenarnya agar saya bisa keliling Indonesia. Rasanya tambah spesial karena saya sekarang mendapat emas PON Papua," ucapnya.
Polisi kelahiran Jayapura, 2 Agustus 1997 ini ternyata memiliki darah campuran Jawa dan Papua.
"Bapak saya orang Jawa, tetapi kalau ditanya saya orang mana, saya jawab orang Papua. Sebab kalau saya bilang orang Jawa tidak ada yang percaya karena wajah saya lebih mirip ke mama (Papua)," tuturnya.(pon/mcr15/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib