jpnn.com, JAKARTA - PT PGN Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina berhasil meningkatkan Baseline Credit Assessment (BCA) standalone dari baa3 menjadi baa2 dari Moody’s Ratings (Moody’s).
Selain itu, PGN juga mempertahankan peringkat kredit konsolidasi pada level Baa2 dengan Outlook Stabil.
BACA JUGA: PGN dan BGN Kerja Sama Penyediaan Pasokan Gas Bumi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Peningkatan ini mencerminkan konsistensi PGN dalam menjaga kesehatan dan kestabilan keuangan yang didukung keberhasilan pelunasan obligasi pada kuartal kedua 2024 serta kontribusi kinerja operasional.
Dalam laporannya, Moody’s mencatat rasio Retained Cash Flow (RCF) terhadap utang PGN mencapai 48 persen per 30 September 2024, meningkat dari 35 persen pada 2022.
BACA JUGA: Ada Insiden Pipa Gas Bocor di Jalan Rasuna Said Jaksel, Begini Langkah PGN
Kinerja tersebut melampaui ambang batas yang diperlukan untuk peningkatan peringkat BCA.
"Peningkatan ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa PGN akan secara konsisten menjaga metrik keuangannya, terutama didorong kinerja operasional dan keuangan yang stabil seiring dengan upaya pengurangan utang," ujar Erman Zhang, analis Moody's Ratings dalam keterangan yang diterima, Kamis (16/1).
BACA JUGA: PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri untuk Hadapi Risiko Geopolitik
Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo menambahkan kepercayaan Moody’s terhadap stabilitas dan fundamental keuangan PGN merupakan bukti komitmen pihaknya untuk berkontribusi mendukung ketahanan energi nasional melalui inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan berkelanjutan.
PGN berkomitmen untuk melanjutkan program belanja modal (capex) yang strategis dengan pendekatan yang berfokus pada optimalisasi investasi.
Proyek-proyek prioritas mencakup pengembangan infrastruktur LNG serta transmisi dan distribusi gas bumi yang memiliki dampak langsung pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan melalui kenaikan peringkat kredit ini, Pertamina optimistis bisnis PGN akan bertumbuh, serta memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Proyek prioritas seperti infrastruktur gas akan menjadi fokus perusahaan, di mana proyek tersebut bermanfaat dalam mendukung penyediaan gas untuk menggerakan industri di Indonesia, mencapai swasembada energi," kata Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi