jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali kokoh sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang mampu bersaing di jajaran perusahaan dunia pada peringkat 165 Fortune 500 Global.
Pertamina konsisten dalam sepuluh tahun berada di jajaran perusahaan global.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Dukung Penuh PSN Pengolahan Bauksit jadi Alumina
Pertamina dengan pendapatan sebesar USD 75,79 miliar pada 2023 juga tercatat berada di peringkat ke-3 Fortune Asia Tenggara di tahun ini.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan media internasional Fortune kembali memasukkan Pertamina dalam daftar 500 perusahaan internasional.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih Best of The Best di Ajang ENSIA Award 2024
Keberadaan Pertamina sebagai BUMN dan perusahaan energi terkemuka di Indonesia yang beroperasi dari hulu, pengolahan hingga hilir sangat strategis dalam mendukung kebijakan pemerintah melayani kebutuhan energi di Indonesia.
“Sebagai BUMN, Pertamina akan terus memastikan keamanan dan keterjangkauan energi yang merupakan prioritas utama pemerintah dan terus mendorong inisiatif dekarbonisasi energi,” kata Fadjar dalam keterangan resminya, Selasa (6/8).
BACA JUGA: Pertamina Paparkan Strategi Menjadi Pemimpin Regional Bisnis CCS di Forum IICCS 2024
Selain mencatatkan pendapatan sebesar USD 75,79 miliar, Pertamina juga mencatatkan kinerja positif dengan dengan laba total sebesar USD 4,77 miliar pada 2023, atau meningkat 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Fadjar, pengakuan internasional pada kinerja perusahaan juga terlihat pada peringkat ESG.
Berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics, Pertamina berapa di posisi nomor satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dengan skor tertinggi dan memimpin 61 perusahaan dunia.
Skor Pertamina per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (Medium Risk), naik dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk).
Skor Sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.
“Pengakuan dunia merupakan buah dari kerja keras di semua lini bisnis perusahaan yang berhasil mengatasi berbagai tantangan di tengah dinamika global yang tidak menentu dan terus melakukan terobosan di era transisi energi,” pungkas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi