Mantap, Perusahaan Startup Produk Perikanan Milik Milenial Tembus Pasar Kanada

Senin, 29 November 2021 – 21:29 WIB
Kementerian Perdagangan dan PT Aruna Nuswantara melakukan pelepasan ekspor produk perikanan senilai USD 800 ribu ke pasar Kanada. Foto: Humas Kemendag

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama perusahaan startup PT Aruna Jaya Nuswantara melepas ekspor produk perikanan senilai USD 800 ribu ke pasar Kanada.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan bahwa pelepasan ekspor kali ini sungguh membanggakan.

BACA JUGA: Tiga Produk Perikanan Tembus Pasar Ekspor, Berbagai Negara Ini Jadi Peminat

Dia menyebut bahwa perusahaan startup yang digawangi anak muda ini tidak hanya berhasil menembus pasar mancanegara dengan merek sendiri, tetapi juga memberdayakan nelayan-nelayan kecil agar mereka dapat terhubung dengan rantai pasar global maupun domestik.

"Tentunya juga dengan menerapkan prinsip-prinsip berkeadilan," ujar Dirjen Didi, di pelepasan ekspor yang bertempat di Nirwana Segara Safe n Lock Warehouse, Sidoarjo Jawa Timur, Senin (29/11).

BACA JUGA: Berita Duka: Saut Aritonang Meninggal Dunia, Kami Turut Berbelasungkawa

Ekspor yang dilakukan oleh PT Aruna Jaya Nuswantara ini melepas produk bermerek sendiri, yakni “Aruna Crab Premium” dengan tujuan Kanada senilai USD 800 ribu sebanyak 1 kontainer 40 feet.

Perusahaan tersebut telah memberdayakan 20 ribu nelayan di 30 titik lokasi yang tersebar ke 13 provinsi.

BACA JUGA: Biak Numfor Ekspor 28 Ton Produk Perikanan ke Singapura Secara Bertahap

Seluruh produk Aruna telah memenuhi standar pasar internasional seperti HACCP, CPIB dan telah menerapkan pengelolaan perikanan yang ramah terhadap ekosistem kelautan.

Didi melanjutkan bahwa nilai ekspor Indonesia di masa pandemi ini justru menunjukkan grafik yang terus meningkat.

Adapun total ekspor ke pasar Kanada saat ini telah mencapai USD 34 juta, dengan estimasi total nilai ekspor mencapai USD 6-7 juta per tahun.

Selanjutnya Aruna Jaya juga mengekspor produk kepiting, udang, dan tuna senilai USD 30-40 juta pertahun ke pasar Amerika Serikat dan lobster ke pasar Tiongkok sebesar USD 8,5 juta per tahun.

Chief Sustainability Officer PT Aruna Jaya Nuswantara, Utari Octavianty mengatakan saat ini kesanggupan pasok ke pasar Kanada sekitar 1-2 kontainer per bulan, hanya mampu memenuhi sepertiga permintaan existing buyer.

"Angka ini akan terus berkembang seiring dengan target penambahan titik nelayan menjadi 65 di tahun 2022, serta pembukaan kantor operasional di Amerika Utara,” kata Utari.

Selain memberdayakan ribuan nelayan, PT Aruna Jaya Nuswantara juga mempekerjakan para istri nelayan sebagai pengolah hasil tangkapan di desa mereka.

“Kami berharap makin banyak pelaku ekspor muda dan startup tanah air yang menggarap pasar ekspor dengan produk Indonesia yang berkualitas, memadukan teknologi dan digitalisasi, dengan terus mengembangkan semangat keberlanjutan dan keberadilan, sehingga dampak ekonomi pun makin merata,” pungkasnya.

BACA JUGA: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata

Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar global periode Januari-September 2021   tercatat sebesar USD 2,48 miliar atau meningkat 4,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler