jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai membantu para pelaku usaha mengembangkan usahanya hingga merambah pasar ekspor.
Kepala Subdirktorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan, Bea Cukai menjembatani dan mengasistensi para pelaku usaha yang berminat mengambangkan usahanya hingga pasar mancanegara.
BACA JUGA: Bea Cukai Tingkatkan Potensi Pelaku usaha Dalam Negeri Lewat 2 Fasilitas Ini
Upaya tersebut kali ini dilakukan pihaknya di Bogor, Ternate, Ambon, Banyuwangi, dan Banjarmasin.
Bea Cukai Bogor melakukan kunjungan kedua ke Rumah Tempe Azaki sebagai tindak lanjut kegiatan asistensi yang dilakukan UMKM yang berpotensi ekspor di wilayah Jawa Barat (2/6).
BACA JUGA: Gali Potensi Ekspor di Daerah, Bea Cukai Terus Bangun Kolaborasi dengan Pemda
“Bea Cukai berharap Rumah Tempe Azaki yang sebelumnya ekspor menggunakan forwarder dapat melakukan ekspor mandiri dengan memanfaatkan kemudahan impor tujuan ekspor industri kecil menengah (KITE IKM),” ujar Hatta.
Cucup Hidayat, CEO Rumah Tempe Azaki, berencana menambah pasar ekspor ke Korea. Kali ini, ekspor dilaksanakan mandiri tanpa menggunakan forwarder. Semua perizinan dan persyaratan ekspor sudah dipenuhi.
BACA JUGA: Bea Cukai Juanda Fasilitasi Perusahaan Blitar Ekspor Perdana Ikan Hias ke Malaysia
Bea Cukai Ternate bersama Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ternate melakukan kunjungan kerja ke UD Akkir Lobster dalam rangka monitoring ekspor serta diskusi terkait rencana perluasan negara tujuan ekspor.
UD Akhir Lobster merupakan salah satu eksportir yang bergerak pada produk perikanan di Maluku Utara. Saat ini, UD Akkir Lobster memiliki pasar di Singapura dan rutin melakukan pengiriman kepiting bakau hidup.
Bea Cukai Ambon bersama Kanwil Bea Cukai Maluku melakukan penggalian potensi ekspor di salah satu pelaku usaha di Kota Ambon, yaitu Kabeta Craft.
Kabeta Craft merupakan UMKM di Ambon yang memproduksi kerajinan tangan berupa tas, dompet, dan selendang.
“Ini sangat menarik, karena tas dan kerajianan di Kabera Craf menggunakan motif tanimbar yang merupakan motif khas Maluku, sehingga ciri khas tersebutlah yang memberikan nilai tambah pada produknya,” terang Hatta.
Bea Cukai Banyuwangi berkesempatan untuk berkunjung ke UD Pendawi Batik, salah satu produsen batik di Kabupaten Banyuwangi.
Pendawi Batik merupakan produsen batik tulis, batik cap, dan batik printing yang berdiri sejak 2017.
Hatta mengatakan UD Pendawi Batik belum pernah melakukan ekspor, baik ekspor secara langsung maupun menggunakan pihak ketiga.
“Walaupun belum pernah melakukan ekspor sebelumnya, kualitas hasil produksinya sudah mampu bersaing di dunia internasional. Terbukti dengan ditampilkan dalam kegiatan fashion show saat acara pembukaan WSL G-Land Pro 2022,” ungkapnya.
Selanjutnya, Bea Cukai Banyuwangi mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan tangan berbahan dasar bambu, yaitu PT Arum Jaya Perdana, di Kecamatan Glenmore.
Perusahaan ini memproduksi kerajinan tangan berupa sedotan dan dekorasi rumah berbahan dasar bambu.
PT Arum Jaya Perdana pernah melakukan ekspor melalui pihak kegita berupa dekorasi rumah, yaitu Printing Bamboo yang diekspor ke negara-negara Eropa.
Terakhir, Bea Cukai Banjarmasin bersama Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan (Kalbagsel) berkunjung ke CV Kebun Bunga Urban untuk melihat kesiapan ekspor perdana yang akan dilakukan perusahaan tersebut.
Komoditas yang akan diekspor merupakan tanaman Staghorn ferns (Paku tanduk rusa) dengan jenis Platyserium Wilinskii, Platyserium Ridleyi, serta Platyserium Grande dengan rencana tujuan ekspor Taiwan.
“CV Kebun Bunga Urban telah menerima asistensi terkait eksportasi tersebut baik perizinan serta teknis pengajuan dokumen ekspor yang dibutuhkan. Selanjutnya dibutuhkan dukungan semua stakeholder untuk membantu UMKM dalam melakukan proses eksportasi dalam hal permodalan, perizinan, pengangkutan barang hingga perizinan ekspor,” pungkas Hatta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi