Mantap, Program CSR Pertamina Hulu Mahakam Sukses Hasilkan Panen Raya Padi Organik di Kukar

Rabu, 06 Maret 2024 – 16:53 WIB
Panen raya padi organik yang dikembangkan dari program CSR Pertamina Hulu Mahakam berkolaborasi dengan Kelompok Gapoktan Maju Bersama dan Poltani Samarinda di Desa Kutai Lama, Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Kamis (22/2). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Regional Kalimantan subholding upstream Pertamina melakukan panen raya perdana pertanian organik melalui Program Pernik Mahakam.

Pelaksanaan panen raya berlangsung di lokasi demplot di Desa Kutai Lama, Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Kamis (22/2).

BACA JUGA: Pertamina Arun Gas Berkomitmen Jaga Keandalan Kilang dan Penerapan HSSE

Pernik Mahakam sendiri merupakan sebuah program CSR PHM dalam pengembangan pertanian organik hasil kolaborasi dengan Kelompok Gapoktan Maju Bersama dan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda.

Head of Communication Relations & CID PHM Frans Alexander A. Hukom mengungkapkan Pernik Mahakam merupakan salah satu program CSR perusahaan di bidang ekonomi dan menjadi kontribusi PHM dalam pemberdayaan kelompok petani di sekitar wilayah operasi Perusahaan.

BACA JUGA: Meriahkan Bulan K3, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar Berbagai Kegiatan

”Dalam program ini, PHM mendorong pengembangan metode pertanian organik secara bertahap melalui pelatihan pertanian organik bagi petani, pelatihan pemanfaatan teknologi smart farming, pengenalan produk beras organik, dan peningkatan Indeks Pertanaman, atau IP, dari semula IP 200 menjadi IP 300," kata Frans dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (6/3).

Berdasarkan pengambilan sampel oleh Balai Penyuluh Pertanian Anggana, hasil panen raya perdana Program Pernik Mahakam diperkirakan 5,7 ton per hektare.

BACA JUGA: UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Rp 4,2 M di Inacraft 2024, Ternyata Ini Rahasianya!

Jenis padi yang ditanam adalah varietas Padi Merah, Inbrida C2, dan Mayas.

“Program Pernik Mahakam diinisiasi pada 2022 dengan memberdayakan 80 petani yang berasal dari empat kelompok tani," terang Frans.

Harapannya, kata Frans, program ini dapat membantu menjamin ketersediaan bahan pokok sehat bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.

Tampak hadir dalam panen raya perdana, di antaranya Kepala Desa (Kades) Kutai Lama, Kades Handil Terusan, Kades Sidomulyo, dan perwakilan Kecamatan Anggana, UPT Pertanian dan Peternakan Anggana, Balai Penyuluh Pertanian Anggana, serta kelompok masyarakat lainnya.

Seorang peserta program Rahmat Amin mengungkapkan pada awalnya kelompok taninya menggunakan bahan kimiawi 100 persen.

Saat ini, persentasenya sudah bergeser menjadi 50 persen menggunakan bahan organik.

“Sebelumnya, masa tanam kami hanya dua kali setahun. Kini, masa tanam kami meningkat mencapai tiga kali setahun sehingga hasil panennya lebih besar dan secara kualitas juga meningkat,” jelas Amin.

Pada kesempatan terpisah, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia Dony Indrawan menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus menjalankan program CSR yang inovatif dan berkelanjutan dalam mendukung pengembangan kemandirian masyarakat, khususnya di bidang ekonomi.

Dony percaya bahwa masyarakat yang mandiri akan dapat menunjang keberlangsungan operasi perusahaan dan keberlanjutan produksi migas untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

“Sesuai kebijakan Pertamina untuk terus mendukung pembangunan Indonesia, program Pernik Mahakam menjadi salah satu implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG)," tegas Dony Indrawan.

Dony juga menegaskan program ini mendukung upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Menurut Dony, sesuai peta jalan (road map) program tersebut, pada tahun ini ditargetkan adanya peningkatan perubahan perilaku tanam mencapai 70 persen organik dan 30 persen kimiawi.

Selanjutnya, pada tahun depan diharapkan mencapai 100 persen organik.

“Saat ini perusahaan tengah mempersiapkan pengembangan inovasi padi dan udang galah, serta persiapan untuk sertifikasi padi organik,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan program CSR Pertamina bertujuan mendorong kemandirian masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi, salah satunya melalui sektor pertanian.

"Kehadiran Pertamina tidak saja untuk mengolah sumber daya alam dalam rangka memenuhi energi nasional, melainkan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler