Manuver Amien Maju Pilpres 2019, Ternyata Cuma Begini

Kamis, 05 Juli 2018 – 01:00 WIB
Amien Rais. (Foto: Dok JPNN.com)

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Penasehat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais diprediksi tidak akan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

Pengamat politik Said Salahudin meyakini sejumlah manuver yang mengisyaratkan mantan Ketua MPR itu untuk maju, hanya sebuah starategi politik menjelang pendaftaran pasangan bakal calon presiden, 4-10 Agustus mendatang.

BACA JUGA: Sandiaga: Rakyat Indonesia Ingin Jokowi vs Prabowo

"Pak Amien saya rasa enggak akan maju. Itu hanya strategi bertujuan tiga hal," ujar Said kepada JPNN, Rabu (4/7).

Pertama, kemungkinan untuk mengonsolidasikan suara PAN dan Muhammadiyah. Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini memprediksi, langkah tersebut diambil karena melihat PAN saat ini terkesan kikuk mau kemana.

BACA JUGA: Demokrat Dorong Duet Anies-AHY, Begini Respons Sandi

"Sepertinya mereka merasa perlu muncul tokoh sentral. Di sinilah peran Pak Amien. Jangan lupa, dia kan mantan Ketua Umum Muhammadiyah," ucapnya.

Kedua, Amien kemungkinan dimunculkan untuk melihat seberapa luas dukungan pemilih, pascasejumlah aksi massa Islam yang didukung Amien.

BACA JUGA: Enam Srikandi Ini Berpotensi Dampingi Jokowi di Pilpres 2019

"Sebelum aksi itu kan dukungan ke Amien kecil. Nah, setelah dia muncul sebagai penasihat dan turun ke jalan, tentu ingin menguji sejauh mana suara ke dia," ucap Said.

Ketiga, Amien dimunculkan kemungkinan untuk bargaining position PAN ke Prabowo Subianto yang disebut-sebut bakal maju kembali sebagai calon presiden.

"Sekarang ini kan kesannya cawapres dari PAN ada di bangku cadangan. Nah, PAN sepertinya ingin berupaya dapat posisi cawapres. Karena jika tidak, mereka punya tokoh lain, yaitu Amien," katanya.

Said meyakini PAN menyiapkan sosok lain di luar nama Amien, untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo.

"Jadi dalam tanda kutip, untuk menggertak Gerindra. Tapi saya kira posisi cadangan masuk akal, karena sepertinya ada semacam kesepakatan di antara ketiga partai itu bergantian. Dulu PKS dukung waktu Prabowo maju dengan cawapres dari PAN Hatta Rajasa. Nah, sekarang sepertinya PKS menginginkan posisi itu," pungkas Said. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidup Kian Susah di Era Jokowi, Warga Mengadu ke Rizal Ramli


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler