jpnn.com, JAKARTA - Rumah mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli di Kalan Bangka IX No 49 R Jakarta Selatan, Rabu (4/7) kedatangan ratusan warga. Tujuan kedatangan warga yang mayoritas para ibu itu untuk berkeluh kesah sekaligus mengadukan persoalan yang mereka hadapi seiring makin beratnya beban hidup.
Salah satu warga yang ikut mendatangi rumah Rizal adalah Maryati. Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan itu mengeluhkan kondisi perekonomian saat ini yang membuatnya makin terbebani.
BACA JUGA: Kader PKB Pemenang Pilkada Langsung Tancap Gas demi JOIN
Menurut Maryati, saat ini kehidupannya sudah susah. Namun, keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik membuatnya makin susah.
“Terlebih lagi, kami untuk cari kerja saja susahnya minta ampun. Ini ibarat kita sudah jatuh tertimpa tangga," keluhnya.
BACA JUGA: Anies Akan Dicap Pengkhianat jika Nyapres
Maryati lantas menuji kiprah Rizal saat menjadi menteri di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo. Saat Rizal jadi Menko Maritim, sebut Maryati, pemerintah tak menaikkan TDL.
"Waktu Pak Rizal jadi Menteri-nya Jokowi, TDL aja gak naik. Kita beli pulsa listrik gak ada tuh yang namanya potongan-potongan administrasi,” karena itu Maryati mengharapkan Rizal mau maju menjadi calon presiden.
BACA JUGA: PDIP Tidak Penting-Penting Amat Buat Jokowi
“Kami semua menaruh harapan besar pada Pak Rizal. Pak Rizal harus bersedia jadi presiden," ujarnya.
Sedangkan Rizal tak menyangka ketika rumahnya didatangi ratusan warga yang hendak mendukungnya sebagai capres. Tokoh berjuluk Rajawali Ngepret itu pun meladeni satu per satu keluhan warga yang rata-rata mengadukan persoalan kondisi ekonomi.
"Saya tahu betul keresahan bapak dan ibu, kaeena saya pernah mengalami hal itu. Saya sudah hidup mandiri sejak usia enam tahun karena yatim piatu,” tuturnya.
Rizal mengatakan, kegigihannya membela rakyat kecil merupakan bentuk keberpihakannya pada nasionalisme. “Kebijakan negara atau pemerintah harusnya benar-benar ada nilai nasionalisme yang membela rakyat dan memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia," tegasnya.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi di Pilkada Bersifat Acak, Tak Bisa Diklaim Sepihak
Redaktur : Tim Redaksi