JAKARTA - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menilai upaya dan manuver Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat (PD) justru menjauhkan upaya partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menuju partai modern. Terlebih lagi, FKPD tidak ada dalam struktur PD.
Kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/6), Ray justru mempertanyakan posisi FKPD yang tak ada dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PD. Karena tak ada dalam struktur partai itu pula Ray melihat keberadaan FKPD sangat didominasi manuver untuk menyingkirkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum.
"Padahal Anas dari pespektif hukum dan legal formal adalah ketua umum yang sah. Secara hukum, posisi Anas masih bisa bertahan karena hanya melalui kongres seseorang bisa diangkat atau diturunkan sebagai ketua umum," kata Ray.
Karenanya Ray melihat kesan yang muncul upaya menyingkirkan Anas memang semakin kuat. Bahkan Ray menganggap manuver FKPD tidak demokratis.
"Mereka (FKPD) telah membuat prinsip partai modern dan demokratis jadi rusak. Prinsip politik santun dan demokratis menjadi dusta. Yang ada hanya politik ademokratis," tandas Ray.
Tak hanya itu, Ray menyebut sosok pendiri PD Vence Rumangkang yang menginisiasi FKPD ternyata sudah pernah keluar dari partai Pemenang Pemilu 2009 itu. "Dia keluar partai, bahkan mendirikan parpol baru. Itu sudah tambahan masalah. Eh malah dalam pertemuan-pertemuan itu ada pembicaraan soal melengserkan ketua umum," tambah Ray.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono Tantang Wa Ode Nurhayati Buktikan Tudingan
Redaktur : Tim Redaksi