jpnn.com - jpnn.com - Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan ikut mengecam sikap Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan kuasa hukumnya.
GP Ansor Kalsel tak terima dengan sikap Ahok dan tim pengacaranya yang dinilai terlalu memojokkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin dalam sidang kedelapan kasus dugaan penistaan agama.
BACA JUGA: Kenapa Jokowi Tidak Bisa Akrab Dengan SBY?
Mereka mengeluarkan pernyataan resmi terkait peristiwa yang menimpa Ma’ruf.
Awalnya, pernyataan sikap itu menyebar di Facebook lewat akun Erfan Maulana.
BACA JUGA: Isu SBY Disadap, DPR Harus Panggil Kepala BIN
Kasatkorwil Banser sekaligus Ketua Kaderisasi GP Ansor Kalsel Erfan Maulana membenarkan bahwa surat yang diunggahnya adalah pernyataan resmi GP Ansor Kalsel.
"Tapi tadi buru-buru makanya ketinggalan tanggalnya di surat," jelas Erfan, Rabu (1/1).
BACA JUGA: Istana: Pak SBY, Sebut Siapa Saja Penghalangnya..
Erfan mengatakan, GP Ansor Kalsel beranggotakan 1.698 orang. Mereka siap menunggu komando dari pusat.
"Kami konsolidasi terus. Dan kami masih menunggu komando, karena kami ini garis komando," terangnya.
Di sisi lain, Ketua GP Ansor Kalsel Harunur Rasyid membenarkan bahwa pihaknya sudah membuat pernyataan sikap.
"Saya dapat telepon dari Intelkam Polda dan Korem. Saya bilang kami tidak apa-apa, kami aman dan sesuai hukum kalau bertindak," ujarnya.
Rasyid menjelaskan, kemarahan keluarga besar GP Ansor dikarenakan perlakuan Ahok dan tim hukumnya dalam persidangan sangat keterlaluan.
"Banyak pertanyaan tidak substansif. Dan kesannya seperti mengintimidasi. Kalaupun Kiai Haji Ma'ruf ada teleponan sama SBY lantas kenapa?" kecamnya.
Dia menambahkan, Ma'ruf hanya sebagai saksi ahli.
Tugas Ma’ruf hanya menjawab sesuai fatwa MUI bahwa pernyataan Ahok adalah penistaan terhadap agama.
"Kan cuma saksi ahli. Ini kenapa pertanyaan banyak tak nyambung dan bersifat pribadi," ujarnya. (zal/dt/by/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud: Kiai Maruf Juga Bertemu Ahok dan Sandiaga
Redaktur & Reporter : Ragil