jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menuturkan, gerakan saling lapor yang marak belakangan ini menunjukkan kemerosotan etika politik.
Riuhnya urusan lapor melapor para politisi saat ini diawali dengan banyaknya pernyataan-pernyataan yang sifatnya saling menjatuhkan dan membunuh karakter.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo: Pak Presiden, Negara dalam Kondisi Aman
’’Bukan lagi murni soal kritik,’’ ujar Ray Rangkuti.
Hal itu merupakan akibat dari hilangnya tradisi saling mengklarifikasi alias tabayyun satu sama lain.
BACA JUGA: Hadiri Pertemuan Ulama, Presiden Jokowi Sarungan Lagi
Mereka yang saling lapor itu tidak siap dengan terbukanya ruang publik di ranah politik.
Sehingga, mereka dengan mudahnya menanggapi sesuatu secara frontal.
BACA JUGA: Ingat, Konstitusi Tak Mengatur Pemakzulan dengan People Power
Yang terjadi saat ini adalah seseorang berusaha ’membunuh’ lawannya melalui jalur resmi, yakni jalur hukum.
Tidak ada lagi ruang dialog, yang ada hanya ruang saling serang dengan menjadikan hukum sebagai alat.
Menurut dia, untuk mengatasi hal itu, harus ada sosialisasi secara cepat.
Dalam hal ini, partai politik harus mengambil peran mengingatkan dan mengedukasi kadernya agar tidak mudah terpancing.
’’Politik bukan alat untuk saling menjatuhkan, namun merupakan alat untuk mempersatukan agar tercapai tujuan bersama,’’ tambahnya. (byu/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Minta Pemerintah Adil terkait Kasus Ahok
Redaktur : Tim Redaksi