Marc Marquez Bisa Tidur Nyenyak

Kamis, 22 Maret 2018 – 07:45 WIB
Marc Marquez (93). Foto: Gold and Goose/LAT Images

jpnn.com, LOSAIL - Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso boleh menang pada MotoGP Qatar. Namun, sang juara bertahan, Marc Marquez (Repsol Honda) yang finis hanya beberapa sentimeter di belakang Dovi, justru menunjukkan bahwa Honda telah mengalami kemajuan.

Di trek yang sama sekali bukan favorit Honda, Marquez nyaris saja juara.

BACA JUGA: Dovizioso Justru Akui Sulit Menyalip Pembalap Ini!

Sejatinya, Honda RC213V dirancang untuk bisa berakselerasi baik di sirkuit-sirkuit MotoGP yang didominasi tikungan-tikungan ketat. Sirkuit Losail berkarakter cepat dan mengalir. Setiap lengkung tikungannya, langsung mengarah pada tikungan selanjutnya. Jadi overtaking cukup sulit dan daya cengkeram sisi ban sangat penting.

Marquez sendiri hanya sekali berdiri di podium teratas Losail dalam tiga musim terakhir. Dua kali, sang juara bertahan finis tujuh detik di belakang sang juara. Namun Minggu (18/3), posisinya sangat dekat.

BACA JUGA: Ducati Ngeri Lihat Performa Marc Marquez di MotoGP Qatar

Bahkan dia sangat bisa merebut kemenangan. Bisa jadi Marquez sudah memprediksi jika usahanya memburu Dovi tidak akan berhasil. Tapi bukan Marquez namanya kalau tidak menuntaskan rasa penasarannya. ''Kalau tidak (mencoba), saya tidak akan bisa tidur. Sekarang saya bisa tidur nyenyak,'' ucap Marquez kepada Autosport.

Di Qatar, Marquez sebenarnya masih menggunakan sasis 2017. Jadi yang membedakan RCV-nya dari tahun lalu adalah mesin. Honda Racing Corporation (HRC) melakukan perubahan besar-besaran pada DNA mesinnya dalam dua musim belakangan. Pada 2016, mereka mengubah arah putaran crankshaft menjadi terbalik. Istilah teknisnya reversed rotating crankshaft atau counter rotating crankshaft. Ini berarti perputaran bandul mesin (crankshaft) dibuat berbalik dengan arah putaran roda.

BACA JUGA: MotoGP Qatar Janjikan Persaingan Seru Sepanjang Musim

Honda bisa dibilang menjadi pabrikan terakhir yang mengubah mesinnya menjadi reversed rotating crankshaft. Dengan sistem tersebut, motor lebih mudah ditekuk saat masuk dan keluar tikungan.

Tahun lalu, Honda juga kembali mengikuti jejak Yamaha dan Ducati untuk mengubah konfigurasi pengapian mesin dari screamer menjadi big bang. Pergantian ini terbukti mengurangi spin pada roda yang dampaknya akan membuat ban lebih awet.

Marquez dan pembalap Honda lainnya kini bisa mengendarai motor dengan lebih natural. Top speed RCV juga bertambah. ''Dovi lebih cepat,'' kata Marquez dikutip Motor Sport Magazine. ''Target saya memang hanya mengontrolnya. Saya sudah berada pada batas maksimal motor dan sudah mengalami selip di beberapa titik lintasan. Tapi saya mampu bertahan dan bertarung sampai tikungan terakhir,'' imbuhnya.

Dengan motor barunya Marquez tidak lagi berkendara di luar gayanya seperti musim lalu. Meski keluar sebagai juara dunia, bintang 25 tahun tersebut banyak mengubah gaya balapnya untuk menyesuaikan dengan kelemahan Honda yang sulit dikendalikan. Alhasil, rerata kecelakaan Marquez tahun lalu sangat tinggi, yakni 1,5 kali per balapan. Sedangkan di Qatar, mulai dari sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga balapan, Marquez aman-aman saja.

Kemajuan Honda juga dikonfirmasi oleh pembalap satelit di tim LCR Cal Crutchlow. ''Honda telah melakukan pekerjaan yang hebat dengan mesinnya,'' kata Crutchlow usai lomba. ''Kami lebih kompetitif, khususnya di trek lurus. Jadi kami tidak perlu terlalu bertarung telalu keras di tikungan,'' imbuh rider asal Inggris itu.

Ducati boleh tersenyum dengan kemenangan pertama di Qatar sejak 2009. Tapi kecepatan RCV di trek non-favorit bagi Honda, itu sudah sewajarnya menjadi kekhawatiran Luigi Dall’Igna dan segenap anak buahnya. Dovi pun mengakuinya. (cak/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Valentino Rossi Melihat Rombongan Serigala di MotoGP Qatar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler