jpnn.com, SAMARINDA - Laga semifinal Piala Gubernur Kaltim II antara Sriwijaya FC dan Borneo FC benar-benar berlangsung panas.
Kerasnya pertandingan semifinal tadi malam sampai memakan korban.
BACA JUGA: Melaju ke Final PGK II, Sriwijaya FC Saatnya Bawa Piala
Salah satu pemain laskar wong kito, Marco Meraudje yang memberikan tackling keras kepada Abdul Rahman di penghujung babak pertama, diganjar wasit dengan kartu merah.
Hal yang sama diterima pemain Borneo FC tersebut, lantaran diduga memprovokasi.
BACA JUGA: Lewat Drama Adu Penalti, Sriwijaya FC Lolos ke Final PGK II
Namun sayangnya, saat Marcho berjalan di lorong menuju ruang ganti sesaat setelah keluar lapangan, dua panpel mengejar dan mengeroyoknya.
Kejadian itulah yang sempat dilihat Hamka Hamzah, sehingga sejumlah pemain di atas lapangan langsung mengejar ke dalam lorong. Pertandingan sempat ditunda beberapa waktu sebelum akhirnya dilanjutkan.
BACA JUGA: Jegal Persebaya, Arema FC ke Final Piala Gubernur Kaltim
Marcho sendiri mengalami lebam dan lecet di kepalanya. Sedangkan dua pelaku pengeroyokan kabur tanpa bertanggung jawab. Hal ini pula yang membuat pertandingan babak kedua sedikit terlambat.
Pelatih Rahmad Darmawan yang mengetahui hal itu meminta kedua oknum datang lagi dan meminta maaf. Hanya saja, tidak ada itikad baik dari panitia pelaksana sampai Kapolresta dan Danrem menemui langsung manajemen.
“Ini adalah turnamen pramusim, tentu harus ada pembelajaran buat semua elemen. Tadi pemain saya saat masuk ke ruang ganti sempat dipukul oknum panpel. Padahal di sana adalah ruang steril. Harus ada punishment dan reward agar kejadian ini tidak terulang,” tambah RD.
Manajer Ucok Hidayat menimpali, "Kalau seperti ini siapa yang bisa jamin keselamatan seluruh pemain dan offisial kita (Sriwijaya FC)."
Beruntung setelah negosiasi yang alot, skuat Jakabaring bersedia melanjutkan pertandingan. Lantaran diminta langsung oleh Gubernur Kaltim.(aja/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Arema FC, Persebaya Latihan Penalti
Redaktur & Reporter : Budi