Melaju ke Final PGK II, Sriwijaya FC Saatnya Bawa Piala

Sabtu, 03 Maret 2018 – 03:05 WIB
Hamka Hamzah (kanan) dan para pemain Sriwijaya FC. Foto: Dery Ridwansah/JawaPos.com/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Sriwijaya FC sukses pecundangi Pusamania Borneo FC lewat adu penalti 5-4 (3-3) pada partai semifinal Piala Gubernur Kaltim II-2018 di Stadion Palaran, Samarinda, tadi malam (2/3).

Klub berjuluk Laskar Wong Kito, itu akhirnya melaju ke final melawan Arema FC yang lebih awal lolos.

BACA JUGA: Lewat Drama Adu Penalti, Sriwijaya FC Lolos ke Final PGK II

Sang kapten Hamka Hamza menjadi penentu kemenangan. Sepakan penaltinya tak mampu dibendung penjaga gawang Borneo FC, Muhammad Ridho.

Santai sembari menebar senyum, pemilik julukan HH-23 itu mengeksekusi bola ke sudut kiri gawang dengan pelan.

BACA JUGA: Jegal Persebaya, Arema FC ke Final Piala Gubernur Kaltim

Sebelum Hamka sebagai eksekutor ke delapan, tiga penendang klub kebanggaan masyarakat Sumsel gagal.

Dimulai dari sepakan, Alberto Goncalves, Alfin Tuasalamony serta Zulfiandi. Sedangkan Makan Konate, Novan Sasongko, Jalilov serta Nur Iskandar berhasil tuntaskan eksekusi.

BACA JUGA: Hadapi Arema FC, Persebaya Latihan Penalti

Teja Paku Alam penjaga gawang Sriwijaya FC patut diapresiasi atas keberhasilannya mematahkan empat sepakan 12 pas Borneo FC. Yaitu Julien Faubert, Srdan Lopicic, Eddy Gunawan, dan Diego Michiels. Sementara tendangan Lerby, Azamat Baimatov serta Mauro Da Silva tak mampu dibendung Teja.

Kedua kesebelasan bermain terbuka pada waktu normal. Hingga akhirnya skor berakhir 3-3 hingga babak tambahan 2x15 menit. “Kita sebetulnya tidak terlalu memperhitungkan adu penalti karena anak anak telah bermain sangat baik. Mengeluarkan semua kemampuan di waktu normal,” kata Pelatih Rahmad Darmawan pelatih kepala Sriiwjaya FC usai laga.

Perjuangan penuh lelah itu terbayar dan akan mempertemukan Sriwijaya FC degan Arema FC pada partai final, besok (4/3) malam. Sebuah partai ulangan di babak delapan besar Piala Presiden 2018 lalu. Dimana Sriwijaya FC berhasil  menang dari anak asuh Joko Susilo dengan skor 3-1.

Mental bertanding tentu semakin meningkat, mengingat Sriwijaya FC menargetkan membawa piala pulang ke Palembang. RD---sapaan Rahmad Darmawan--, belum mau bicara banyak mengenai strategi yang akan diusung pada pertandingan puncak.

Hanya dia berharap anak asuhnya tetap menjaga motivasi dan semangat untuk memenangkan pertandingan, seperti saat menghadapi Borneo yang sarat dengan tensi tinggi.

Sriwijaya FC sendiri bisa dibilang come back. Tertinggal lebih dulu di menit 26 lewat gol Marlon da Silva, Hamka Hamzah dan kolega kehilangan konsentrasi. Akibatnya Marcho Meraudje terpaksa memberikan tekel keras kepada Abdul Rahman yang berujung di kartu merahnya kedua pemain itu.

Memulai babak kedua dengan sama-sama mengandalkan 10 pemain, skuat Jakabaring kembali terpuruk lewat gol Lerby Eliandy di awal babak kedua, tepatnya di menit 48. Suasana bench Sriwijaya FC mulai gelagapan.

Instruksi yang diberikan Rahmad di ruang ganti pemain perlahan mulai diterapkan dengan baik. Sriwijaya FC kembali menguasai jalannya pertandingan dan mengurung tuan rumah yang didukung ribuan suporternya.

Adalah Alberto Goncalves. Top scorer turnamen serupa di edisi sebelumnya (5 gol) yang jadi pemecah kebuntuan. Dua golnya membangkitkan semangat Elang Andalas. Masing-masing di menit 61 dan 65. Drama rupanya belum berhenti.

Pada menit 87, Titus Bonai penyerang Borneo yang pernah berseragam Sriwijaya FC mencetak gol di menit 87. Membuat penggawa Laskar Wong Kito kelimpungan. Keberuntungan rupanya masih berpihak saat Makan Konate mengeksekusi bola mati dari jarak 34 meter.

Golnya di menit 90 itu memaksakan pertandingan dilanjutkan dengan babak tambahan.

Namun sayang, di babak berikutnya, jual beli serangan kedua tim belum membuahkan hasil, hingga wasit meniup peluit tanda waktu normal telah berakhir.

Sementara itu, pelatih Borneo FC Iwan Setiawan menyebut anak asuhnya kehilangan konsentrasi.

“Gol kedua SFC murni kesalahan pemain kami. Lalu saya pun sudah mengingatkan bahwa mereka juga berbahaya melalui bola mati,” ujarnya.(aja/ion)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya vs Arema FC: Jangan Rusuh, Ini Cuma Sepak Bola!


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler