Mardani Menyarankan Jokowi Memperbanyak Menteri yang Independen

Jumat, 01 Oktober 2021 – 16:50 WIB
Ketua DPP PKS yang juga anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera setuju dengan temuan survei lembaga Median yang menyebut mayoritas responden menginginkan kalangan profesional bisa dimasukkan ke kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin apabila reshuffle kabinet dilakukan. 

"Saya setuju, Pak Jokowi di periode kedua betul-betul mencari mereka yang punya profesionalitas dan independen," kata Mardani melalui layanan pesan, Jumat (1/10).

BACA JUGA: Pak Jokowi, Kalau Ada Reshuffle Kabinet, Rakyat Maunya Menteri Non-Parpol

Legislator Komisi II DPR RI itu berpendapat masuknya kalangan profesional membuat kinerja kabinet terarah. 

Sebab, katanya, menteri dari profesional tidak akan sibuk memuaskan kelompok tertentu.

BACA JUGA: Analisis Qodari, Jokowi Reshuffle Kabinet Oktober, Sekaligus Pengangkatan Panglima TNI Baru

"Tidak sibuk memuaskan bosnya ataupun partai pendukungnya," ujar Mardani.

Menurut dia, nama pemerintahan Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf akan harum apabila menteri berkinerja baik, sekaligus memberikan dasar yang tepat membangun negara ini ke depan.

BACA JUGA: Sstt, Konon Resuffle Kabinet Bakal Terjadi pada Oktober 2021

"Jadi, bisa betul-betul memberikan warisan yang baik," ungkap dia.

Sebelumnya, Median melakukan jajak pendapat untuk mengetahui pandangan masyarakat terkait isu reshuffle kabinet.

Survei ini dilakukan pada 19-26 Agustus 2021 kepada 1.000 responden berusia di atas 17 tahun secara langsung atau face to face.

Hasilnya, 53 persen responden menilai pergantian menteri di kabinet Presiden Jokowi tidak akan mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

Kemudian, 20 persen mengatakan reshuffle akan membuat situasi nasional menjadi lebih baik.

Adapun 27 persen responden lainnya mengaku tidak tahu.

"Ternyata publik merasa bahwa kalau ada reshuffle kabinet, itu tidak berpengaruh apa-apa, tidak akan mengubah apa-apa. Jadi, 53 persen itu menganggap reshuffle kabinet itu sebetulnya tidak terlalu penting," kata Peneliti Median Rico Marbun, Kamis (30/9).

Namun, kata Rico, apabila Presiden Jokowi bakal melakukan perombakan kabinet, rakyat lebih menginginkan menteri yang bukan dari partai politik (parpol).

Pasalnya, hanya 14 persen masyarakat yang menginginkan menteri berasal dari parpol, sedangkan 65 persen pengin menteri profesional yang tidak berasal dari partai politik. Kemudian, 21 persen menjawab tidak tahu. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler