Maret, Jalur KA Bogor-Bandung Reinkarnasi

Selasa, 11 Februari 2014 – 08:01 WIB

jpnn.com - BOGOR - Perjalanan kereta Bogor-Bandung bukan lagi sebuah cerita kuno di masa kolonial Belanda.

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedang sibuk menyambungkan rute Bogor-Sukabumi-Cianjur, hingga ke Kota Bandung. Jika tidak ada aral, diperkirakan Maret tahun ini, jalur tua ini akan kembali hidup.
    
Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Zunerfin menyatakan, pihaknya akan segera mengoperasikan KA Kiansantang jurusan Bandung-Cianjur. Dengan adanya kereta ini, akan melengkapi jalur kereta api yang menghubungkan Bandung dengan Bogor melalui jalur selatan.
    
"KA Kiansantang masih terus dilakukan pematangan, kemungkinan akan diluncurkan Maret 2014," katanya.
    
Seperti diketahui, sejak Sabtu (8/2) KA Siliwangi yang menghubungkan Sukabumi-Cianjur sudah resmi dioperasikan. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pembukaan jalur baru Bogor -Sukabumi yang mulai dioperasikan pada 9 November 2013 lalu.
    
Dengan terbukanya jalur KA Bogor-Sukabumi-Cianjur maka masyarakat yang biasanya harus menempuh 4-5 jam dari Bogor ke Cianjur, bisa menghemat waktu lebih banyak. Karena jika menggunakan KA, masyarakat hanya memerlukan waktu 3 Jam 27 menit. Plus bebas macet.
    
Sementara jarak tempuh Bogor-Sukabumi hanya membutuhkan waktu 1,5 jam, dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam dengan jarak 57 km. Untuk rute lanjutan Sukabumi-Cianjur tidak lebih sama kecepatannya, mampu menempuh waktu 1 Jam 37 menit dengan jarak tempuh hanya 38 km.
    
Bagaimana dengan waktu Bogor- Bandung? Juferdin menyatakan, memang jalur kereta api Bandung-Bogor saat ini tidak dilintasi kereta api sejak satu tahun lalu. Untuk perhitungan daya tempuh tidak lebih sama, bisa memakan waktu sampai 1 jam lebih.
    
“Kita masih mengukur jaraknya karena ada beberapa pembenahan pada jalur lintasannya,” ucapnya. Untuk tarif, Bogor-Bandung, kita bisa menghitungnya dari perjalanan Bogor-Sukabumi-Cianjur, karena saling berintegrasi. Tarif kelas ekonomi AC Bogor-Sukabumi seharga Rp20.000 sedangkan untuk kelas eksektutif Rp50.000. Sedangkan untuk kelas eksekutif Sukabumi-Cianjur Rp35.000 dan kelas ekonomi AC Rp20.000.
    
Jika tarif ini sama, untuk kelas ekonomi AC Bogor-Bandung kurang lebih penumpang harus membayar Rp60 ribu. Itu penjumlahan dari tarif ekonomi AC Rp20 ribu dikali dengan tiga kali perjalanan dengan perkiraan  jarak tempuh 4 jam 57 menit. Sedangkan untuk tarif eksekutif bisa mencapai Rp120 ribu.
    
Humas Daop I Jabodetabek Agus Komarudin menambahkan, untuk kapasitas penumpang jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur terbilang sama. Masing-masing rute nantinya akan disediakan satu rangkaian KA.
    
Dalam satu rangkaian tersebut terdapat dua gerbong kereta kelas eksekutif dan tiga gerbong kereta kelas ekonomi AC serta satu kereta makan penumpang atau restorasi.
    
Satu rangkaian gerbong kereta kelas eksekutif bisa menampung 50 penumpang. Adapun gerbong kereta kelas ekonomi AC dapat menampung 106 penumpang. Jika ditambah penumpang yang akan mengisi di gerbong kereta makan penumpang (KMP), jumlah total penumpang kereta untuk jalur Bogor-Sukabumi dan Sukabumi-Cianjur  sekitar 500 penumpang dalam sekali perjalanan.
    
Setiap hari akan disediakan 12  kali perjalanan untuk Kedua jalur ini.Pada jalur Bogor-Sukabumi enam  kali perjalanan dari  Sukabumi-Cinjur enam perjalanan.
    
Jika 500 penumpang ini dikalikan dengan 12 kali perjalanan maka PT KAI dapat membawa 6000 penumpang dalam sehari. Artinya dalam satu rute perjalanan PT KAI dapat membawa 3000 ribu penumpang. Adapaun jadwal kereta Bogor-Sukabumi,  perjalanan pulang pergi, dengan jadwal dari Sukabumi jam 05:00, 10:10, 15:20 dan dari Bogor pukul 07:35, 12:45, 17:55.
    
Sedangkan jadwal dari Sukabumi-Cianjur pulang pergi dengan dengan jadwal dari, Sukabumi, 04:30 WIB , 09:25 WIB 15:00 WIB dan dari Cianjur   07:00 WIB, 12:20 WIB, 17:40 WIB. (ind/c)

BACA JUGA: Ahli Auditor Sebut Audit BPK dan BPKP tidak Sah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Babel Dilaporkan ke KPK, Kompolnas Anggap Biasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler