Menurut Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono, pada akhir Januari 2012, KAI telah mendapatkan konsultan untuk bidang teknik dan finansial dari proses tender yang dilakukan sebelumnya. Berdasarkan itu, Sugeng mengharapkan segera didapatkan hasil detilnya seperti studi kelayakan dan kajian teknis, termasuk pemilihan jalur serta perkiraan berbagai kebutuhan untuk membuat jalur kereta hingga ke bandara.Sehingga pembangunan frase yang panjangnya mencapai 5 km hingga 6 km pada Maret 2012 bisa dilakukan.
"Ya kita harapkan Maret bisa dilaksanakan pembangunan frasenya. Kita harapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah DKI, Tangerang, dan instansi lain untuk kelancarannya. Sebab banyak masyarakat yag mengharapkan pembangunan kereta bandara ini segera terealisasi," kata Sugeng kepada INDOPOS (JPNN Grup) di Jakarta, Kamis (9/2).
Sugeng menjelaskan, proses pembangunan kereta bandara yang tidak bisa lepas dari jalur kereta api listrik Jabotabek yang ada saat ini memang membutuhkan kerja sama dan dukungan Pemerintah Provinsi DKI dan Banten. Termasuk penyelesaian pelintasan sebidang yang dijadikan tidak sebidang dalam jalur kereta bandara.
"Dengan adanya Perpres 83 Tahun 2011 itu kita harapkan ada percepatan pembangunannya yang hal itu juga tidak terlepas dari lancarnya proses pembebasan lahan juga," imbuhnya. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2011 itu tentang Penugasan PT Kereta Api Indonesia untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana kereta Bandara Soekarno-Hatta dan Jalur Lingkar Jabodetabek.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S. Sunoko ketika dikonfirmasi terkait rencana pembangunan kereta bandara yang akan menggunakan sebagian lahan milik Angkasa Pura, menjelaskan bahwa pihaknya siap bekerja sama secara profesional dengan KAI. Namun Sunoko sependapat jika kereta bandara dioperasikan, secara tidak langsung memberikan alternatif pilihan kepada masyarakat dan memperlancar akses transportasi di Bandara Soekarno-Hatta yang selama ini hanya melalui jalan tol."Ya semua masih dalam proses dan kita siap bekerja sama secara professional," terangnya.
Rencananya nanti saat beroperasi, kereta bandara yang proses pembangunannya menelan biaya sekitar Rp 2,2 triliun dalam sehari akan ada 72 perjalanan yang dilakukan oleh kereta dengan 4 gerbong berkapasitas 50 tempat duduk per gerbong. Sehingga diperkirakan sekitar 1500 kursi tersedia untuk perjalanan menuju dan bertolak Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara perjalanan kereta bandara dimulai dari dua stasiun, Manggarai dan Sudirman yang kemudian melewati jalur kereta Tangerang yang segera dibuat jalur ganda hingga menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Pada kesempatan itu, Sugeng juga mengatakan, pada 2012, PT KAI menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1,1 triliun hingga kuartal I 2013. Dana tersebut akan dialokasikan perusahaan untuk pengembangan usaha, perbaikan alat transportasi dan sebagainya. Pada pos pendapatan 2012 ditargetkan bisa mencapai Rp 7,7 triliun sampai Rp Rp 8 triliun.
"Pendapatan secara korporasi mungkin sekitar Rp 7,7 triliun sampai Rp 8 triliun karena kinerja kami sudah semakin membaik. Semoga dengan selesainya kereta bandara yang dananya sekitar 85 persen dari pinjaman bank itu bisa mendongkrak kinerja keuangan perusahaan disamping kita juga melayani masyarakat," pungkasnya. (gce)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLTU Lontar Beroperasi, Beban Muara Karang Berkurang
Redaktur : Tim Redaksi