Margarito Anggap HM Prasetyo Mumpuni jadi Jaksa Agung

Rabu, 12 November 2014 – 13:52 WIB
Kursi Jaksa Agung hingga kini masih belum diduduki. Foto: dok/Indopos-JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Nasdem, Prasetyo, diyakini sejumlah pihak menjadi sosok yang pas untuk posisi Jaksa Agung. Mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum yang kini menjadi Anggota DPR itu, dianggap tak bisa diintervensi secara politik.

Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, mengatakan, memang sosok Jaksa Agung baik dari partai politik maupun non parpol tetap dapat diintervensi selama moralitas tak terjaga. Intervensi merupakan sesuatu yang hampir tidak bisa dihindari oleh seorang Jaksa Agung.

BACA JUGA: Jelang Pergantian Tahun, Data Verval Honorer K2 Terus Masuk

"Sosok yang berasal dari orang politik bisa mandiri (tak tergoyah intervensi) atau non politikus bisa tak berdaya dengan intervensi. Moralitas lah kuncinya," kata Margarito dalam siaran persnya, Rabu (12/11).

Dicontohkan Margarito, almarhum Baharudin Lopa yang sempat menjadi politikus telah membuktikan berhasil lepas dari intervensi. "Orang seperti Baharudin Lopa siapa yang bisa intervensi?" kata Margarito.

BACA JUGA: Pidato Jokowi Dikritik, Seperti Gadis Mengumbar Aurat

Santer beredar kabar nama Prasetyo, menjadi calon kuat Jaksa Agung. Selain itu, ada pula nama Ketua PPATK M. Yusuf yang disebut-sebut sebagai calon kuat Jaksa Agung.

Menurut Margarito, keduanya memiliki kompetensi, apalagi memiliki latar belakang sebagai jaksa. Prasetyo sempat menjadi Jampidum, sedangkan Yusuf menjadi Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati DKI Jakarta.

BACA JUGA: Putusan MA Soal TPI Dinilai Cacat Hukum

Namun, Margarito berpendapat sosok HM Prasetyo lebih mumpuni karena lebih senior dan memiliki pengalaman yang luas. "Dua-duanya kita tahu "recordnya" berasal dari kejaksaan. Prasetyo pernah menjadi JAM. Itu merupakan karir puncak seorang jaksa. Karena menjadi Jaksa Agung merupakan pilihan (hak prerogatif) presiden," imbuhnya.

Lebih jauh Margarito juga menyatakan, kalau orang luar mungkin tidak akan memunculkan dampak psikologis. "Kalau dari dalam saya tidak percaya tidak akan ada dampak psikologisnya. Pembenahan tidak akan maksimal baik organisasi maupun fungsi-fungsinya," papar Margarito. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penunjukan Nurdin Halid jadi Ketua SC Disoal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler