jpnn.com - JAKARTA - Pendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla di pemilu presiden lalu mengingatkan agar duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu segera mewujudkan janji-janji yang ditebar di masa kampanye. Sebab, sudah lebih dari 7 bulan Jokowi dan JK memimpin pemerintahan, namun greget untuk mewujudkan Trisakti dan Nawacita yang digembar-gemborkan di masa kampanye pilpres tak kunjung terwujud.
Adalah Edwin H Soekawati, ketua dewan pembina Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) 1947 yang mengingatkan bahwa kini saatnya rakyat ramai-ramai menagih janji kampanye Jokowi-JK. Menurut Edwin, upaya mewujudkan janji kampanye tentu bukan hal mudah bagi duet Jokowi-JK yang didukung 53 persen pemilih di pilpres.
BACA JUGA: Jokowi Ingin Kiblat Universitas Islam Moderat Dunia Ada di Indonesia
Meski demikian Edwin mengatakan bahwa Jokowi-JK harus menyingkirkan berbagai hal yang menghambat upaya mewujudkan Trisakti dan Nawacita. Termasuk, menyingkirkan menteri-menteri yang kinerjanya tak sesua harapan.
“Menteri yang tidak mampu dan tidak sakap, serta yang merupakan warisan rezim terdahulu yang cenderung menyabot kebijakan-kebijakan pemerintah baru dengan maksud mau menggagalkan pemerintahan Jokowi-JK harus dicopot,”ujar Edwin dalam siaran pers ke media, Sabtu (6/5).
BACA JUGA: Tersangka Kopassus Pengeroyok TNI AU di Karaoke Bertambah
Selain itu, lanjut Edwin yang juga memelopori Aliansi Nasionalis Nahdliyin (ANN), meminta pemerintah bisa merombak birokrasi yang malah menghambat upaya mewujudkan Trisakti dan Nawacita. “Jadi tidak hanya menterinya yang harus diganti, tetapi pejabat paling terendah pun bisa diganti bila terbukti menghambat program tersebut,”imbuhnya.
Namun, Edwin juga mengingatkan agar partai politik pengusung Jokowi-JK juga punya komitmen besar untuk ikut mewujudkan Trisakti dan Nawacita. Sebab, Edwin melihat ada gelagat untuk memisahkan Jokowi-JK dengan partai-partai pendukungnya.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Kopassus Jangan Main ke Kafe
“Presiden dan wapres serta partai pendukungnya harus mempertegas komitmennya,” katanya. “Siapa saja yang mencoba memisahkan antara partai pengusung dengan presiden-wakil presiden terpilih, itu merupakan penghianat konstitusi,” tegasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet BH-BG Rombak 8 Kapolda, Tito Gantikan Unggung di Metro Jaya
Redaktur : Tim Redaksi