Marine Aquagriculture, Pertanian Modern Berbasis Air Laut

Rabu, 21 Oktober 2020 – 18:51 WIB
Inovasi pertanian berbasis air laut, Marine Aquagriculture. Foto: Elon Farm

jpnn.com, JAKARTA - Ketersediaan pangan makin mencemaskan dunia, terutama di masa pandemi Covid-19.

Isu ketahanan pangan yang menjadi sentral, menjadikan semua negara seakan berlomba melakukan inovoasi teknologi dalam memproduksi pangan.

BACA JUGA: Mentan Ajak Instansi Terkait Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern

Indonesia pun turut berinovasi dalam upaya pencapaian kedaulatan dan kemandirian pangan agar ketahanan pangan bisa tercapai dan terjaga.

Salah satu elemen anak bangsa yang melakukan inovasi tersebut adalah tim riset Elon Farm di bawah komando Doktor Lulusan IPB, Doktor Joel.

BACA JUGA: Balitbangtan Kerja Sama Pemanfaatan Inovasi Iptek Pertanian

Sebelumnya, tim riset Elon Farm berhasil membuat metode Freshwater Aquagriculture yang bisa mengoptimalkan lahan dalam sebuah ekosistem resirkulasi air.

Inovasi tersebut juga mampu membudidayakan setidaknya empat komoditas seperti ikan, udang galah, sayuran dan mutiara air tawar dalam satu sistem.

BACA JUGA: Pertanian Indonesia Bangkit dengan Inovasi dan Teknologi

"Metode ini sudah berjalan dan sudah berkembang di beberapa titik skala industri di kawasan Bogor, Jawa Barat," kata Doktor Joel, pada awak media di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/10).

Doktor Joel melanjutkan, tim riset Elon Farm kini sedang mengembangkan Marine Aquagroculture, sebuah terobosan metode yang sama dengan Freshwater Aquagriculture.

Perbedaannya, Marine Aquagriculture menggunakan air laut dan komoditas yang dikultur adalah ikan kerapu, kerang abalon, tiram mutiara dan anggur laut.

"Marine Aquaponic akan menjadi salah satu solusi masa depan dalam memproduksi pangan dari komoditas hasil laut secara massive untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor, dan tentu ini yang pertama di dunia", tegasnya.

Marine Aquagriculture selain untuk produksi pangan berbasis air laut, dengan fasilitas yang modern dan bersih sangat baik jika digabungkan dengan marine ecotorism, dan tentu hal ini akan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Kami bersama tim saat ini sedang instalasi sistem. Semoga inovasi ini sebagai tonggak kemajuan bangsa Indonesia khususnya di dunia ketahanan pangan, dan hasilnya akan terlihat petengahan desember 2020 ini," jelas Doktor Joel. (jlo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler