jpnn.com, SURABAYA - Bisnis e-commerce yang dulunya hanya market place kini mulai merambah ke sektor lainnya, yakni investasi reksadana dan tabungan emas. Hal itu dikarenakan masyarakat sudah terikat dengan sistem digitalisasi.
Business Development Manager Bukalapak, Gahayu Handari Ekaputri mengatakan, di era digitalisasi saat ini masyarakat sudah tidak bisa lagi terpisahkan dengan gadget maupun e-commerce.
BACA JUGA: Penusuk Brimob di Masjid Beli Sangkur Lewat Toko Online
"Dulu asing, sekarang ketagihan karena layanan online. Orang sekarang pada sibuk dan takut macet, sehingga mereka memilih transaksi maupun pemesanan barang lewat online, apalagi barang yang dibeli juga hanya satu dua. Belum macetnya, belum lagi cari parkirnya yang sering full,” kata Gahayu seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (13/7).
Dengan beralihnya semua kebutuhan ke digital, maka market place pun mulai merambah bisnis investasi.
Menurut dia, seluruh masyarakat menginginkan investasi, namun sering terkendala dengan sistem maupun dana yang dimiliki.
”Perbankan syaratnya datang ke bank, belum lagi uangnya juga besar, ada biaya administrasi dan potongan bunga juga, namun lewat digital semua gratis,” jelasnya.
Oleh karena itu, Bukalapak melakukan penetrasi pasar untuk kelas menengah bawah.
Bukalapak menghadirkan BukaEmas yaitu fitur Bukalapak yang memungkinkan untuk bertransaksi emas mulai dari 0,005 gram atau hanya sekitar Rp 200 ribu.
Masyarakat dapat membeli, menjual, dan menarik emas fisik melalui BukaEmas. Namun, penarikan emas secara fisik baru bisa dilakukan jika simpanan emas sudah mencapai 0,5 gram.
Begitu pula dengan transaksi reksadana yang biasanya dimulai dari angka Rp 50 ribu, di transaksi online itu bisa dimulai Rp 10 ribu.
Saat ini, jumlah investor didominasi di wilayah Jabodetabek, namun jumlah investasi yang tinggi justru dari kota lain, seperti Surabaya, Medan dan lainnya. Sehingga, pangsa pasar Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua cukup besar di Indonesia.
Sementara Public Relation Manager Bukalapak, Evi Andarini mengatakan peluang investasi dan tabungan emas online di Indonesia cukup menjanjikan.
Sejak diluncurkan awal Januari 2017, investor reksadana di Bukalapak mencapai 30.000 orang padahal target awal hanya 25 ribu.
”Dengan target yang sudah terlampaui, maka kami mengubah target kami. Setidaknya sampai akhir tahun mencapai 50.000 investor,” kata Evi. (han/mg1/hen)
Redaktur : Tim Redaksi