Marmara ID Boyong 13 Kopi Indonesia ke Turki

Kamis, 24 Maret 2022 – 17:34 WIB
Marmara ID, yang baru berlaga memasuki pasar kopi di Turki, memboyong 13 kopi Indonesia ke pameran kopi terbesar di Istanbul, Coffex. Foto: Dok. Marmara ID

jpnn.com, JAKARTA - Sulitnya pasokan kopi Amerika Selatan membuka peluang bagi Indonesia untuk masuk pasar Turki.

Indonesia sebagai negara penghasil kopi keempat terbesar seluruh dunia mulai gencar mewarnai pasar Turki dengan kopi Arabika, Robusta dan Liberikanya dari lima pulau besar di Indonesia.

BACA JUGA: Baristan, Cara Baru Minum Kopi Senikmat Racikan Ahli

Marmara ID, kuda hitam yang baru berlaga memasuki pasar kopi di Turki, memboyong 13 kopi Indonesia ke pameran kopi terbesar di Turki, Coffex keempat di Halic Conggres Center, Beyoglu, Istanbul, 17-20 Maret 2022.

Ke-13 kopi yang dibawa Marmara.id, perusahaan agregator Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia ke Pasar Istanbul, antara lain HRAcademy – Robusta Palembang dan Robusta Pangandaran; Uwak Kopi Besemah – Robusta Pagaralam; Kopi Kampung Gesing – Robusta Temanggung; Ape for Ape Coffee – Arabika dan Robusta Mandailing; Sada Coffee – Arabika dan Robusta Gayo; Persikindo – Arabika Gayo.

BACA JUGA: Brigadir SS dan Bripda AL Sudah Merusak Citra Polri, Tak Ada Ampun

Kemudian, Aroma Toba Coffee – Arabika dan Robusta Mandailing; Ebro Coffee – Arabika Kalosi; HIPMI Kementara – Robusta Jantan, Robusta Payakumbuh dan Arabika Toraja; Willis Van Java Coffee – Robusta dan Excelsa Gunung Wilis. Vicco Cocoa – Cokelat Bar; Biji Kakao dan Robusta Jember; Bajawa Coffee – Arabika Flores; Kedai Potrojoyo – Arabika Bromo dan Robusta Gunung Kawi.

”Kami melihat Turki sebagai pasar yang sangat potensial. Turki telah terbukti sebagai negara yang perekonomiannya tetap hidup bahkan di masa tersulit selama pandemi. Untuk itulah kami berniat akan terus mendukung UMKM Indonesia yang ingin masuk ke pasar Turki,” ujar Alkiko Yukimasari, selaku pemilik Marmara Id lewat keterangannya.

BACA JUGA: AKBP Beni Mutahir Ditembak Mati, Siapa Pelakunya? Kombes Nur Santiko Sebut

Dihadiri lebih dari 10.000 pengunjung dengan rekor penjualan senilai delapan juta USD di tahun 2021, pameran kali ini diharapkan dapat menindaklanjuti pembeli potensial yang telah dikenalkan dengan kenikmatan kopi Indonesia sebelumnya.

Indonesia masih memiliki potensi yang demikian besar, karena saat ini baru 3 persen pasar kopi Turki dikuasai Indonesia.

Sebagai salah satu acara yang menjadi penjuru dunia perkopian baik kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Coffex ke empat kali ini dihadiri juga oleh pelaku industri kopi Turki dan wilayah Eropa, seperti eksporter, pengelola coffee shop, trader, petani, coffee roasters, pengusaha kopi, barista, asosiasi kopi, Pavilion Indonesia mengusung tema, “Indonesian Coffee: The Heaven of Specialty Coffee”.

"Kami akan menggarap pasar Turki, Marmara ID akan segera membuka kantor representasi, toko produk Indonesia juga restoran di kawasan Uskudar, Istanbul," kata Alkiko Yukimasari.

"Bagi para pemilik usaha yang tertarik untuk bergabung bersama Marmara ID, nantikan segera peluncuran Marmara ID di Istanbul segera," ujarnya. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler