BARCELONA - Marc Marquez akhirnya meminta maaf pada rekan setimnya Dani Pedrosa. Pembalap Repsol Honda tersebut merasa bersalah karena melakukan manuver yang berbahaya dan nyaris terlibat tabrakan dengan Pedrosa saat tampil di seri Barcelona, Minggu (17/6).
Saat itu, Marquez yang tengah mengejar Pedrosa hanya berjarak beberapa inchi. Marquez yang merasa bisa menyalip Pedrosa berupaya terus menekan. Sayangnya, manuver yang dilakukan Marquez malah dianggap berbahaya. Sebab, keduanya nyaris mengalami tabrakan.
Untungnya, tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua pembalap itu bisa finish berututan. Pedrosa finish sebagai runner up, sementara Marquez menyelesaikan balapan di posisi ketiga. Meski begitu, Marquesz mengaku bersalah terhadap Pedrosa.
“Saya sudah meminta maaf padanya. Saat itu, saya sudah siap untuk melakukan manuver. Namun, saya ada di posisi yang salah. Saya memang merasa lebih kuat saat itu. Namun, Pedrosa juga tampil hebat. Saya hampir saja menabraknya dan kehilangan banyak waktu,” terang Marquez seperti dilansir Crash, Senin (17/6).
Keinginan untuk mengembalikan nama besar membuat Marquez tampil gila di Barcelona. Wajar. Sebab, di seri Mugello, dia harus terjungkal ketika balapan hanya menyisakan tiga lap. Itu adalah kegagalan pertamanya di MotoGP musim ini.
“Pada akhir balapan, tidak penting apakah teman setim Anda atau bukan yang menjadi juara. Namun, saya memang tak ingin menyentuh rekan setim. Untuk alasan itu, saya akhirnya memilih untuk lebih hati-hati. Jika tidak, tentu akan sangat berbahaya,” tegas Marquez. (jos/jpnn)
Saat itu, Marquez yang tengah mengejar Pedrosa hanya berjarak beberapa inchi. Marquez yang merasa bisa menyalip Pedrosa berupaya terus menekan. Sayangnya, manuver yang dilakukan Marquez malah dianggap berbahaya. Sebab, keduanya nyaris mengalami tabrakan.
Untungnya, tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua pembalap itu bisa finish berututan. Pedrosa finish sebagai runner up, sementara Marquez menyelesaikan balapan di posisi ketiga. Meski begitu, Marquesz mengaku bersalah terhadap Pedrosa.
“Saya sudah meminta maaf padanya. Saat itu, saya sudah siap untuk melakukan manuver. Namun, saya ada di posisi yang salah. Saya memang merasa lebih kuat saat itu. Namun, Pedrosa juga tampil hebat. Saya hampir saja menabraknya dan kehilangan banyak waktu,” terang Marquez seperti dilansir Crash, Senin (17/6).
Keinginan untuk mengembalikan nama besar membuat Marquez tampil gila di Barcelona. Wajar. Sebab, di seri Mugello, dia harus terjungkal ketika balapan hanya menyisakan tiga lap. Itu adalah kegagalan pertamanya di MotoGP musim ini.
“Pada akhir balapan, tidak penting apakah teman setim Anda atau bukan yang menjadi juara. Namun, saya memang tak ingin menyentuh rekan setim. Untuk alasan itu, saya akhirnya memilih untuk lebih hati-hati. Jika tidak, tentu akan sangat berbahaya,” tegas Marquez. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rossi: Alvaro Bautista tak Punya Otak
Redaktur : Tim Redaksi