Marsekal Fadjar Mengingatkan Soal Ancaman Perang Generasi Kelima

Rabu, 30 Maret 2022 – 14:48 WIB
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memberikan keterangan pers di acara Seminar Internasional Air Power di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (30/3/2022). (ANTARA/Syaiful Hakim)

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengingatkan soal ancaman perang generasi kelima.


Dia menilai perang kelima tidak mengandalkan senjata konvensional, tetapi bertumpu pada kekuatan non-kinetik.

BACA JUGA: Pesan Letjen Ignatius Yogo Triyono Saat Latihan Perang TNI AD, Tegas!

"Hal ini dapat berupa disrupsi energi, sosial dan ekonomi, hingga disinformasi," ujar Fadjar.

Dia mengatakan hal tersebut pada acara Seminar Internasional Air Power yang digelar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (30/3).

BACA JUGA: Rencana Khusus KSAU untuk Calon Pilot Jet Tempur Rafale

Seminar mengangkat tema 'Pembangunan Kekuatan Udara Nasional untuk Menghadapi Ancaman pada Era Perang Generasi Kelima'.

Menurut Marsekal TNI Fadjar, peperangan tak kasat mata tersebut akan menggunakan serangan siber atau cyber attack dengan memanfaatkan teknologi terbaru.

BACA JUGA: KSAU Berjanji Beri Alutsista Terbaik untuk Korpaskhas

Antara lain AI atau artificial inteligence dan autonomous system.

Marsekal TNI Fadjar kemudian mengatakan persiapan yang diperlukan menghadapi perang generasi kelima.

Persiapan penting melibatkan elemen-elemen seperti network centric thinking, combat cloud construct, multidomain battle, serta fusion world warfare.

"Hal itu akan menjadi kapabilitas atau atribut baru dalam kompetisi keunggulan militer," katanya.

Dia lantas meminta seluruh jajaran TNI AU menyikapi tantangan masa depan tersebut dengan membangun kekuatan udara yang mampu mendayagunakan integrasi data dan konektivitas.

Mantan Pangkogabwilhan II itu menekankan bahwa dibutuhkan lebih dari sekadar akuisisi platform generasi terbaru untuk mewujudkan kekuatan udara nasional yang mampu menghadapi tantangan peperangan generasi kelima.

TNI AU harus benar-benar melaksanakan transformasi dengan melakukan investasi jangka panjang pada sektor teknologi dan intelektualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.

"Kekuatan udara nasional merupakan cerminan dari pertahanan negara dan keutuhan bangsa Indonesia," ujar penerbang pesawat tempur A-4 Skyhawk dengan callsign Bobcat itu.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler