Marsekal Hadi dan Jenderal Listyo Datangi Kaki Gunung Ile Lewotolok

Kamis, 08 April 2021 – 23:23 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4). Foto: Humas Polri

jpnn.com, LEMBATA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keduanya meninjau Desa Amakaka yang berlokasi sekitar 10 Kilometer di bawa kaki Gunung Ile Lewotolok untuk melihat langsung kondisi rumah masyarakat pascabencana.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Waspada Siklon Tropis Seroja,Yayasan Keluarga Soeharto Harus Angkat Kaki, Tagih Janji Mahfud

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan TNI-Polri masih fokus melaksanakan proses evakuasi korban dan menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat.

"Hari ini berhasil ditemukan enam jenazah," kata Argo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (8/4).

BACA JUGA: Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Ili Lewotolok di Lembata Bertambah

Argo menambahkan, Korps Bhayangkara sudah mengirimkan sebanyak 9,5 ton bantuan sosial (bansos) ke NTT.

Bantuan yang diberikan di antaranya sabun mandi cair, pembersih lantai, hand sanitizer, sabun cuci tangan, susu bayi dan UHT, vitamin, dansejumlah obat-obatan.

BACA JUGA: Sampaikan Duka Mendalam untuk Musibah di Kabupaten Lembata, Azis Syamsuddin Minta Percepat Pencarian Korban

Selain itu, Polri juga memberikan bahan pokok seperti beras tujuh ton, air mineral, alas tidur, selimut, handuk, sarung, dan makanan.

"Kami juga menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat," ungkap Argo.

Hingga Rabu (7/4) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban bencana banjir bandang dan longsor di NTT bertambah menjadi 139 orang.

Penambahan ini terjadi setelah ditemukan beberapa jenazah di Flores Timur. Sebanyak 938 kepala keluarga (KK) atau 2.655 jiwa terdampak.

Bencana ini dipicu cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu (4/4), pukul 19.00 waktu setempat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Jumat (2/4) lalu telah mendeteksi adanya bibit siklon tropis di wilayah NTT.

Bibit siklon tersebut berkembang menjadi siklon tropis yang dinamakan seroja pada Senin (5/4) dini hari pukul 01.00 WIB. (cr3/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler