Hadir pada forum itu antara lain wartawan perwakilan dari kantor berita asing di antaranya ABC, BBC, Channelnews Asia, serta The Strait Times. "Menlu menjelaskan berbagai perkembangan kebijakan luar negeri Indonesia di tengah-tengah dinamika kawasan dan global. Indonesia akan terus memainkan peran aktifnya di kancah internasional," kata Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemlu), PLE Priatna dalam siaran pers yang diterima JPNN, Senin (10/12).
Menurut Priatna, dalam forum tersebut Menlu Marty kembali menegaskan bahwa pengesahan Palestina menjadi negara peninjau di PBB memiliki simbol politik yang sangat penting dalam diplomasi. Indonesia selalu ko-sponsor resolusi terkait di PBB menilai pengesahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk melepaskan Israel-Palestina dari lingkaran konflik yang bekepanjangan.
Marty juga mencontohkan bagaimana peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN. Negara-negara ASEAN menggulirkan arsitektur kawasan yang memungkinkan terwujudnya kestabilan, pertumbuhan dan kemakmuran masyarakatnya. Salah satunya dengan mengelola dialog antara ASEAN dengan China dalam menyikapi dinamika di Laut China Selatan.
"Sejumlah langkah maju diantaranya adalah tercapainya pembentukan Komisi HAM ASEAN (AICHR), Institut Perdamaian dan Rekonsiliasi ASEAN (AIPR) dan berlangsungnya kembali dialog Traktat Kawasan Bebas Nuklir di Asia Tenggara (SEANWFZ)," ujar Priatna mengutip pemaparan Marty.
Di forum lainnya, Indonesia baru saja memulai keketuaannya di APEC. Sepanjang tahun 2013 Indonesia akan mengajak negara-negara APEC mentransformasikan arsitektur baru di kawasan. Indonesia juga akan mendorong penguatan relevansi APEC.
Sedangkan di tingkat global, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi co-chair untuk merumuskan agenda pembangunan dunia dalam UN High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda (UN-HLP). "Selain perkembangan kawasan dan global, Menlu Marty juga menyorot mengenai masalah perlindungan WNI akibat konflik di Suriah," sambung Priatna.
Sejak konflik meletus di Suriah, Pemerintah Indonesia telah melakukan 43 operasi. Sebanyak 4.013 orang WNI berhasil dievakuasi lewat operasi tersebut. Saat ini sekitar 300 WNI sedang dalam penanganan KBRI. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Teratas, Hu Jintao Tergusur
Redaktur : Tim Redaksi