JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menyatakan persoalan Indonesia dengan Papua Nugini (PNG) sudah beres. Mantan duta besar untuk Inggris Raya itu memastikan, Port Moresby sudah menerima dengan baik penjelasan dari Jakarta.
"Pernyataan resmi dari pemerintah PNG Sudah dikirim. Mereka menyatakan puas dengan penjelasan kita," ucap Marty di Jakarta, Senin (9/1).
Penjelasan yang dimaksud Marty adalah tentang upaya intersepsi dua pesawat tempur Sukhoi TNI-AU yang sempat membayangi pesawat yang ditumpangi deputi PM Papua Nugini Belden Namah yang dalam perjalanan pulang seusai kunjungan ke Malaysia pada November 2011.
Intersepsi itu terjadi di wilayah udara antara Banjarmasin hingga Makassar. TNI AU melakukan itu karena diketahui jika pesawat jet tersebut tidak mengantongi salah satu dari tiga izin terbang yang telah ditetapkan.
Dalam wawancaranya dengan Radio ABC Australia, Peter O"Neill memprotes tindakan itu. Dia mengklaim, jet tempur TNI membahayakan pesawat yang ditumpangi deputinya.
Klaim yang sama juga disampaikan Namah, sebagaimana dikutip situs harian Australia The National. Port Moresby juga sempat mengancam mengusir dubes Indonesia untuk PNG dan menarik dubes mereka di Jakarta.
Namun, Jakarta langsung menepis tudingan itu. Menurut Marty, peristiwa di udara itu terjadi hanya sekitar 37 menit. Dia menjelaskan, upaya intersepsi ini dilakukan TNI AU sesuai dengan prosedur menjaga dan pengamanan wilayah udara Indonesia.
"Setelah mendengar penjelasan kami, tidak ada lagi yang dipersoalkan pemerintah Papua Nugini," kata Marty.
Insiden tersebut, menurut Marty, tidak lantas membuat hubungan Indonesia dengan negara yang berbatasan darat dengan Provinsi Papua itu menjadi renggang. "Konstelasi politik mereka sama sekali tidak mempengaruhi hubungan di antara kedua negara yang sangat erat," tegasnya. (wan/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran dan Rusia tak Lagi Gunakan Dolar
Redaktur : Tim Redaksi