jpnn.com - BOGOR – Sejumlah partai politik sudah mulai ancang-ancang menghadapi Pilkada Kota Bogor 2018 mendatang. Salah satunya PDI Perjuangan.
Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Danubrata sudah gencar melakukan konsolidasi dan komunikasi internal maupun eksternal.
BACA JUGA: AHY Janjikan Dana Rp 50 Juta untuk Usaha, Mau?
Aroma politik juga merebak di kegiatan jalan sehat Taruna Merah Putih (TMP) pada Minggu (13/11) pagi yang dihadiri Walikota Bogor Bima Arya.
Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait melihat sinyal publik yang ingin menjodohkan Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Danubrata maju di 2018 dengan Bima Arya.
BACA JUGA: Mulai Besok, Warga Bisa Ngobrol Sama Ahok di Rumah Lembang
"Kalau ada jodoh, kemudian masyarakat juga mau, kenapa enggak. Kebetulan saya kenal baik Bima dengan Dadang. Mereka adik kelas saya saat di Unpar," ujar Ara -sapaan akrab Maruarar Sirait- setelah menghadiri acara Jalan Sehat di Gor Pajajaran, Kota Bogor, kemarin.
Dia melanjutkan, Dadang Danubrata dan Bima Arya Sugiarto telah bersahabat sejak lama.
BACA JUGA: Apa yang Terlintas di Benak Anda Ketika Mendengar Nama Ahok?
Komunikasi yang dilakukan keduanya selalu baik dalam hal apapun, tak melulu agenda politik.
"Partai PAN dan PDIP juga kan selalu berkomunikasi dengan baik. Tadi ngobrol-ngobrol, saya lihat mereka cocok, makanya saya langsung tanya aja ke masyarakat. Tapi tentunya juga ada mekanisme partai yang harus dihormati," tandasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Danubrata menganggap hal itu biasa.
Namun, keputusan akhir tetap harus melewati mekanisme yang ada di partai.
"Itu kan kata Ketua Umum (Maruarar Sirait, red) yah. Memang banyak juga yang mennyandingkan saya dengan Bima Arya untuk maju di Pilwakot mendatang. Tapi kan kita harus menghormati mekanisme partai, ada prosesnya," kata dia.
Menurut Dadang, dirinya juga harus mendengarkan suara para kader dan petinggi partai.(dka/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Pilkada DKI Dua Putaran, Mimpi Buruk Bagi Petahana?
Redaktur : Tim Redaksi