Maruarar Sirait Nilai Pemilih Anies & Ganjar juga Yakin kepada Kepemimpinan Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 – 10:03 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat memasuki kasawan Istana. Foto: Juni Kriswanto/AFP

jpnn.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait merespons positif hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat tingkat keyakinan publik terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sangat tinggi.

Hasil survei Indikator Politik menyatakan 85 persen responden yakin Prabowo mampu membawa Indonesia lebih baik. Angka tersebut meningkat dibanding perolehan suara Prabowo di Pilpres 2024, yakni 58 persen.

BACA JUGA: Prabowo Tunjuk Basuki Hadimuljono jadi Kepala Otorita IKN

Setelah Prabowo terpilih, keyakinan publik terhadap kepemimpinan Presiden kedelapan RI itu bisa membawa Indonesia lebih baik justru makin meroket.

"Saya bersyukur Pak Prabowo dapat 58 persen (di Pilpres), tetapi kepercayaan publik dapat 85. Artinya, 85 kurang 58 itu sekitar 27 persen, itu menurut saya sangat tinggi (peningkatannya)," ujar Ara -sapaan Maruarar saat rilis survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Minggu (27/10/2024).

BACA JUGA: Kisah Kasus Ronald Tannur hingga Terbongkarnya Markus di MA Zarof Ricar

Ara menilai peningkatan keyakinan publik terhadap Prabowo menandakan bukan hanya berasal dari pemilihnya yang 58 persen di Pilpres 2024.

Angka itu menurutnya menggambarkan ada sebagian pemilih Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, sekarang juga yakin bahwa Prabowo mampu membawa Indonesia ke arah lebih baik.

BACA JUGA: Mendes Yandri Pastikan Desa Bakal Berpartisipasi Menyukseskan Program Makan Bergizi

"Artinya apa, orang yang memilih Anies, yang memilih Ganjar juga sekarang percaya dengan Prabowo. Kan, dari 58 ke 85, itu ada 27 persen. Artinya yang tadinya memilih Ganjar dan memilih Anies, sekarang percaya pada Prabowo dan Gibran," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak publik memberikan kesempatan kepada Prabowo untuk menjalankan roda pemerintahan.

Terlepas soal perubahan nomenklatur kementerian dan lainnya, kata Lestari, Presiden Prabowo menjalankannya tidak bertentangan dengan undang-undang.

Menurut Lestari, pemerintahan yang baru berjalan seminggu rasanya kurang fair untuk diberikan penilaian, karena kabinet yang baru dilantik masih harus melakukan langkah untuk menyesuaikan.

"Tinggal kita tunggu saja pembuktiannya 100 hari. Rasanya tidak fair kalau kita sekarang mengatakan ini tidak tepat, ini terlalu gendut, ini sudah baik atau tidak demikian, karena tentu di setiap keputusan ada pro kontra," ujar Lestari dalam rilis survei tersebut.

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bahwa keyakinan publik terhadap Prabowo mampu membawa Indonesia lebih baik ke depan mencapai 85 persen.

Survei bertajuk Keyakinan dan Ekspektasi Publik Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran itu dilakukan pada periode 10-15 Oktober 2024.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.(fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler