Ma'ruf Amin Dorong Masyarakat Tekuni Dunia Pertanian

Selasa, 04 Mei 2021 – 12:15 WIB
Wapres Indonesia Ma'ruf Amin saat memberikan keterantan dalam Seminar Ketahanan Pangan Nasional yang digelar di Hotel Gran Melia, Jakarta melalui virtual, Senin (3/5). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengajak masyarakat Indonesia untuk menekuni dunia pertanian, khususnya budidaya dan bercocok tanam.

Ajakan itu disampaikan eks Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut dalam Seminar Ketahanan Pangan Nasional yang digelar di Hotel Gran Melia, Jakarta melalui virtual, Senin (3/5).

BACA JUGA: Doa Wapres untuk Keselamatan Awak KRI Nanggala-402

"Marilah keluarga Indonesia berkegiatan tani atau cocok tanam. Ajak anggota keluarga menanam sayur, kacang-kacangan, atau buah-buahan, demi ketahanan pangan di rumah," kata Ma'ruf.

Menurut orang nomor 2 di Indonesia itu, melalui bertani ketersediaan pangan dapat terjaga dengan baik, sehingga ke depan Indonesia mampu menghasilkan generasi sehat sebagai calon penerus bangsa.

BACA JUGA: Wapres Maruf Amin Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi untuk Lansia

"Terjaminnya ketersediaan pangan, anak-anak akan mendapat asupan gizi yang sehat, nutrisi yang baik dan tubuh yang sehat pula sebagai calon penerus bangsa," ujar Ma'ruf.

Pria berumur 78 tahun itu menambahkan, ketahanan pangan merupakan sebuah keharusan seperti yang tertulis pada Pasal 27 UUD 1945 yang dinilai sebagai hak asasi manusia.

BACA JUGA: Forkonas PP Daerah Otonomi Baru Undang Wapres Kiai Ma’ruf Amin Hadiri Silaturahmi Nasional

"Hak untuk memperoleh pangan adalah hak asasi manusia," tutur Ma'ruf.

Dia menambahkan, ke depan tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan semakin tinggi. Sebab, dari tahun ke tahun, pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia semakin banyak.

Hal ini berbanding terbalik dengan luas lahan pertanian yang semakin menipis.

Oleh karena itu, kewajiban pemerintah menghadapi bertambahnya jumlah penduduk.

Saat ini, populasi Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa, dan pada 2045 diperkirakan menjadi 319 juta jiwa. 

"Penduduk bertambah, lahan berkurang. Alih fungsi lahan jadi isu serius yang berimbas pada kesejahteraan petani dan semua ekologi," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menambahkan perlahan tetapi pasti pertanian Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang makin baik. Ini terlihat dari jumlah produksi yang makin hari makin surplus.

"Saya mau bilang kalau pertanian Indonesia saat ini semakin baik, bahkan jumlah dalam setiap panen selalu surplus. Insyaallah kita (Indonesia) bisa menjaga ketersediaan pangan," tutupnya. (cr3/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler